Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Pekerjaan Cek Dam Rinjani, Ahuru, Batumerah, Kota Ambon, kembali mengusik ketenangan warga. Bunyi suara alat berat di tengah malam, memerah telingah warga. Mereka marah, karena terganggu.
Sebelumnya, debu yang diakibatkan dari pekerjaan PT Mandiri Sejahtera ini membuat warga tak nyaman. Ditambah becek ketika hujan datang, dan bisingan lalu lalang kendaraan proyek menjadi akumulasi kemarahan warga sekitar.
Pantauan media ini, pekerjaan proyek tersebut dikerjakan tanpa memperhatikan waktu istirahat warga sekitar. Bisingan suara kendaraan alat berat itu justru terdengar keras di malam hingga pagi hari.
"Sudah hampir sepekan terakhir itu, suara alat berat itu terjadi dimalam hingga pagi hari. Secara otomatis kita warga juga terganggu, karena malam hari itu waktunya kita beristirahat, " kata Ongen, salah seorang warga sekitar, kepada media ini, Minggu (29/5).
Menurutnya, pihak rekanan dari Balai Wilayah Sungai Maluku yang mengerjakan proyek senilai Rp 138 miliar lebih itu, harusnya memperhatikan juga kenyamanan warga sekitar.
"Kalau disiang hari kita sudah terusik dengan suara kendaraan yang bolak balik, kemudian debu, maka minimal malam hari itu, tidak lagi ada bunyi alat berat. Ini siang maupun malam mereka bekerja," bebernya.
Dia meminta PT Gaya Konstruksi sebagai pemenang tender, PT Mandiri Sejahtera, selaku Jo (pelaksanaan) untuk bisa menghargai warga sekitar.
"Pekerjaan ini bukan di tengah hutan belantara tapi berada dan sangat-sangat dekat dengan pemukiman warga. Jadi tolong perhatikan juga kenyamanan kami, " timpalnya.
Sebelumnya, pembangunan Cek Dam Kampung Rinjani, Ahuru, Kota Ambon, membawa dampak dan merugikan masyarakat disekitar kawasan tersebut. Pihak pengembang PT. Mandiri Sejahtera, meminta maaf kepada warga maupun pengguna jalan atas ketidaknyamanan mereka.
Koordinator lapangan pekerjaan pembangunan Cek Dam Kampung Rinjani, Narjo mengatakan, pihaknya tidak bisa memungkiri adanya dampak negatif dari pekerjaan tersebut.
"Sebelumnya kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya yang ada. Kami tidak bisa pungkiri adanya kegiatan ini pastinya akan ada dampak," kata dia, pekan kemarin.
Narjo berharap, dampak yang negatif bisa diminimalisir dan maksimalkan yang positif. "Prinsipnya kami siap untuk menindaklanjuti atas dampak-dampak tersebut, dan tentunya membuka komunikasi dengan pihak-pihak yang merasa dirugikan, " tandasnya.
Untuk diketahui, proyek Cek Dam Rinjani ini dikerjakan oleh PT Mandiri Sejahtera. Anggaran proyek tersebut senilai Rp 138 milyar, dengan waktu pengerjaan 420 hari kalender dan ditargetkan rampung pada Juli 2023 mendatang. (ARH)