Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Lily Marlyn Pattikayhatu, (50), merasa bersyukur, menjadi Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional segmen pegawai negeri sipil (PNS) Daerah kelas satu. Dengan program ini anaknya bisa sembuh, tanpa mengeluarkan biaya.
Pegawai yang bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat ini, menceritakan pengalamannya menggunakan kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Lily, mengatakan, bahwa Program JKN ini sangat berjasa bagi dirinya dan keluarganya. Lily terdaftar di Puskesmas Piru dan sering memanfaatkan kartu JKN untuk memeriksakan kondisi kesehatannya.
"Saya dan keluarga memiliki pengalaman yang berkesan dengan Program JKN pada saat anaknya sakit. Program JKN ini sangat bagus, karena saya juga sering menggunakan,” katanya.
Lebih lanjut, dikatakan, anaknya pada saat itu sedang kuliah di Bandung, Jawa Barat. Saat proses belajar mengajar, anaknya tiba-tiba mengalami demam tinggi.
“Pada saat proses belajar mengajar, dia mengalami demam tinggi, kemudian anak saya memeriksakan diri di Puskesmas. Setelah selesai pemeriksaan oleh dokter, dokter menyampaikan bahwa harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap tanda-tanda vitalnya,” jelasnya.
Menurut Dia, penyebab anak ia jatuh sakit, karena memiliki aktivitas yang lumayan padat di perkuliahannya. Hasil diagnoda dokter, anaknya mengalami peningkatan sekresi.
“Aktivitas perkuliahannya itu sangat padat, sehingga pas hasil pemeriksaan keluar, dokter menyatakan bahwa anak saya mengalami peningkatan sekresi,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, kata dia, kemudian anaknya dirujuk ke salah satu rumah sakit Katolik di Bandung.
Sesampainya di rumah sakit, mulai dari penanganan di Unit Gawat Darurat (UGD) sampai semua tindakan medis, tidak ada iur biaya tambahan.
“Hanya dengan menggunakan kartu JKN ini, anak saya bisa mendapatkan penanganan di Unit Gawat Darurat, rawat inap, pemeriksaan laboratorium secara lengkap sampai tindakan medis yang lainnya. Semua Tindakan medis itu diberikan sampai anak saya sembuh dan kami tidak mengeluarkan biaya satu rupiah pun. Itu luar biasanya Program JKN,” paparnya.
Dijelaskan, tidak ada pembatasan hari rawat inap, saat anaknya rawat inap.
"Ini merupakan salah satu bukti bahwa Program JKN sangat membantu masyarakat dari berbagai kalangan, bahkan bagi PNS seperti dirinya merasa sangat terbantu. Program JKN ini sangat membantu, bukan hanya bagi kalangan masyarakat kurang mampu, tapi PNS seperti saya pun sangat merasa terbantu karena kalo perawatan dan Tindakan medis yang didapat oleh anak saya. Jika jadi pasien umum, maka saya bisa mengeluarkan jutaan rupiah sampai anak saya sembuh,” imbuhnya.
Dia menambahkan, ia merasa Program JKN hadir untuk memberikan perlindungan Kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan berharap, Program JKN ini semakin lebih baik lagi kedepannya, dan BPJS Kesehatan semakin berinovasi lagi untuk mewujudkan mutu layanan yang lebih cepat, lebih mudah dan setara.
“Program JKN yang sekarang berjalan sudah baik ini, semoga semakin baik lagi kedepannya, dan BPJS Kesehatan semakin membuat terobosan-terobosan inovasi baru lagi sehingga mutu layanan menjadi semakin lebih cepat, lebih mudah dan setara. Dan bersinergi dengan fasilitas Kesehatan untuk menerapkan mutu layanan Kesehatan yang semakin mudah diakses oleh masyarakat sehingga dapat meminimalisir keluhan dari Peserta Program JKN," harapnya. (leo)
“Program JKN yang sekarang berjalan sudah baik ini, semoga semakin baik lagi kedepannya, dan BPJS Kesehatan semakin membuat terobosan-terobosan inovasi baru lagi sehingga mutu layanan menjadi semakin lebih cepat, lebih mudah dan setara. Dan bersinergi dengan fasilitas Kesehatan untuk menerapkan mutu layanan Kesehatan yang semakin mudah diakses oleh masyarakat sehingga dapat meminimalisir keluhan dari Peserta Program JKN," harapnya. (leo)