Kades Pulau Hatta Bicara Soal Kondisi Fisik Jembatan Ambruk Yang Menewaskan 8 Orang

  • Bagikan
Banda
Masyarakat saat menolong para korban jembatan ambruk di Pulau Hatta.

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Kepala Desa Pulau Hatta, Kecamatan Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Sudar Raharusun memastikan, tidak ada unsur kesengajaan dibalik ambruknya Desa Hatta.

Jembatan tersebut dibangun oleh masyarakat setempat dengan bantuan anggaran Program nasional Pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri tahun 2010 lalu.

"Jembatan ini masyarakat di desa kami yang bangun sendiri dengan dana PNPM Mandiri tahun 2010. Bukan dibangun oleh kontraktor atau siapapun," jelas Sudar kepada Ambon ekspres via seluler, Kamis (31/10/24).

Sudar tidak mau berspekulasi soal penyebab utama roboh jembatan persinggahan speedboat itu. Tetapi setahu dia, fisik jembatan beton itu terlihat baik-baik saja.

Sebulan lalu, tutur Sudar, ada rombongan pengantar pengantin dalam jumlah banyak juga berada di atas jembatan di bibir pantai Pulau Hatta itu, namun tidak menunjukkan tanda- tanda kerusakan.

"Saya memang tidak berada di tempat saat kejadian, tapi laporan warga saya mau bilang orang banyak kayaknya tidak terlalu. Karena baru satu bulan lalu ada acara kawinan di desa kami, warga antar pengantin lewat jembatan itu juga banyak tetapi tidak apa-apa,"jelasnya.

Bahkan jembatan dengan lebar sekira 3 meter tersebut mampu menahan beban ratusan sak semen. "Kalau ada proyek, masyarakat taruh material semen sampai 300 sak di atas jembatan, tidak apa-apa. Baru kali ini terjadi peristiwa seperti (roboh) itu,"sahut Raharusun.

Olehnya itu, dia menegaskan, tidak ada unsur kesengajaan dari warga setempat untuk merusak jembatan itu. Apalagi itu satu-satunya jembatan tambatan perahu milik desa Pulau Hatta.

"Unsur kesenjangan dari warga tidak seperti itu. Mungkin ini musibah ya. Karena ada warga saya 5 orang ikut meninggal dunia dalam kejadian itu. Ada juga keluarga dekat saya," ungkapnya.

Sudar menambahkan, lima warganya yang meninggal telah dimakamkan, kemarin, di tempat pemakaman umum desa tersebut.

"Hari ini (kemarin) lima korban meninggal akan dimakamkan di pemakaman umum," ujarnya.

Sudar mengaku, tragedi jembatan ambruk yang merenggut lima nyawa warganya telah menimbulkan duka paling mendalam bagi seluruh masyarakat Pulau Hatta.

“Kami dari pemerintah desa dan semua masyarakat saat ini sangat berduka atas ujian dari Allah SWT. Ini ujian yang sangat berat bagi kami," ungkapnya.

Diketahui, korban meninggal akibat robohnya jembatan di Pulau Hatta bertambah menjadi delapan orang. Ibra- him La Uju yang mengalami luka berat, meninggal di RSUD Banda, Kamis (31/10/2024).
Tujuh korban meninggal dunia sebelumnya, adalah Ruslan Hurasan selaku Ketua Tim Pemenang paslon Bupati Malteng nomor urut 3 yang juga mantan Anggota DPRD Maluku, dan Andan Nurbaty, anggota DPRD Malteng aktif dari Fraksi PKB.

Kemudian, Amrin Wala alias Gono Ketua RT. 01 Negeri Kam- pung Baru, dan empat warga desa pulau hatta masing-masing Musbai Raharusun, Hasim Lapangan, Hamim Lapangan dan Salina Ladjali. Adapun korban luka berjumlah 11 orang termasuk calon bupati Andi Munaswir yang mengalami luka ringan. (wahab)

  • Bagikan