Kobi, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Dalam upaya mempererat tali persaudaraan dan merawat kerukunan, Kapolres Buru AKBP Sulastri Sukidjan melaksanakan kunjungan silaturahmi ke wilayah Kecamatan Seram Utara Kobi dan Seram Utara Seti, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (11/4/2025).
Kunjungan ini sekaligus menjadi momentum penting untuk menyampaikan pesan damai kepada para raja negeri adat dan tokoh masyarakat setempat.
Kegiatan yang berlangsung di Negeri Kobi ini turut dihadiri oleh Raja Negeri Kobi, Negeri Maneo, Negeri Seti, dan Negeri Aketernate, beserta Saniri Negeri, kepala pemerintahan negeri administratif (KPN), serta sejumlah tokoh adat dan tokoh masyarakat dari dua kecamatan tersebut.
Kedatangan AKBP Sulastri disambut secara adat dengan tarian Cakalele dan hadrat oleh warga, menandakan antusiasme dan penghormatan tinggi terhadap sosok polisi perempuan yang juga merupakan Anak Negeri Kobi itu.
Dalam sambutannya, AKBP Sulastri menegaskan pentingnya menjaga silaturahmi dan kedamaian di tengah masyarakat. Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat, khususnya para raja dan tokoh adat, untuk bijak dalam menyikapi berbagai isu yang berpotensi menimbulkan konflik.
"Kita harus lebih jeli dalam menghadapi dinamika sosial. Jangan sampai kita terpancing oleh isu-isu yang memecah belah persatuan. Mari jaga stabilitas dan ketertiban di lingkungan kita," ujar Kapolres yang disambut tepuk tangan meriah.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa keberagaman latar belakang seharusnya tidak menjadi penghalang untuk membangun komunikasi dan kerja sama lintas komunitas adat.
"Di mata Tuhan, kita semua sama. Mari kita jaga silaturahmi dan saling menghargai antar sesama orang basudara di Maluku," pesannya.
Sulastri juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi palsu atau hoaks yang dapat memicu perpecahan, apalagi menjelang tahun politik seperti Pilkada 2024.
Sebelum menghadiri pertemuan tersebut, Kapolres Buru bersama rombongan terlebih dahulu mengunjungi warga terdampak konflik di Negeri Sawai, Desa Masiulan, dan Dusun Rumaolat. Ia menyerahkan bantuan kemanusiaan sebagai bentuk kepedulian terhadap korban bentrok.
"Saya merasa terpanggil sebagai anak Seram Utara. Tidak cukup hanya menjadi Kapolres Buru, saya juga bertanggung jawab menjaga kedamaian di tanah kelahiran saya," ungkapnya dengan penuh haru.
Selain menyalurkan bantuan, AKBP Sulastri juga berdialog dengan sejumlah tokoh masyarakat Negeri Sawai dan Desa Masiulan, guna merajut kembali hubungan yang sempat merenggang akibat konflik horizontal.
Dalam pesannya kepada generasi muda, ia mengajak remaja dan pemuda untuk menjauhi minuman keras (miras) dan narkoba yang merusak masa depan.
"Anak muda harus jadi garda terdepan menjaga nama baik Seram Utara. Hindari miras dan narkoba agar bisa jadi generasi emas di masa depan," tegasnya.
Pertemuan ini diakhiri dengan penandatanganan Kesepakatan Damai Orang Basudara Seram Utara, yang ditandatangani oleh AKBP Sulastri Sukidjan, anggota DPRD Provinsi Maluku Alhidayat Wajo, Kapolsek Seram Utara Ipda Ismail Upuolat, Babinsa Negeri Kobi Abdul Kifli Fabanyo, para raja adat, KPN, Saniri Negeri, dan tokoh masyarakat.
Sebagai bentuk kasih sayang kepada masyarakat, Sulastri juga menyerahkan bingkisan kepada warga Negeri Kobi dan Dusun Sadar.(syahdan)