AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) menyebut Gedung Pasar Mardika Baru sepi, ibarat Rumah Tua tak berpenghuni. Padahal sudah lama gedung yang memiliki empat lantai tersebut telah diresmikan oleh Gubernur Maluku sebelumnya, Murad Ismail.
Pasar Modern di Provinsi Maluku itu bisa menampung sebanyak 1.700 Pedagang. Namun apalah daya, para Pedagang Kaki Lima (PKL) lebih banyak memilih berjualan di badan jalan dari pada Gedung baru tersebut.
Gedung megah yang dibangun dengan menghabiskan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga ratusan miliar, iming-iming para pedagang yang awalnya berjualan di badan jalan, bisa menempati gedung baru tersebut.
Pantauan Ambon Ekspres di lokasi Pasar Mardika yang baru pada Jumat (11/4), tak lebih dari 100 pedagang yang menempati gedung tersebut. Hanya terlihat sejumlah petugas keamanan yang berjaga di setiap lantai.
Lantai satu yang digunakan khususnya untuk bahan makanan seperti ikan, daging, serta sayur hanya terlihat ditempati tak lebih dari 20 pedagang. Lantai dua sebaliknya yang dikhususkan untuk penjual sembako, hanya terlihat beberapa pedagang yang berjualan.
Untuk lantai tiga hanya 20-35 pedagang. Sedangkan di lantai empat yang dipergunakan untuk berjualan pakaian juga terlihat tak lebih dari 20 pedagang saja.
Tak hanya sepih pembeli, gedung mewah ini bahkan terlihat sudah tidak terurus. Gedung yang awalnya megah dan bersih kini sudah telihat kumuh ibaratkan rumah tua tak berpenghuni.
Salah satau Pedagang, Pia bukan nama asli, Kepada Ambon Ekspres mengaku, sudah sekian lama pasar baru ini terlihat sepih hingga sekarang. Pedagang lebih banyak berjualan di luar. Padahal mereka sudah terdaftar. Entah apa penyebabnya.
" Dari sejak pasar ini mereka resmi, pedagang haya beberapa saja yang jualan. Pasarnya sepih bagaikan rumah lama yang tidak ditempati orang. Mereka lebih banyak jualan di luar," ujarnya.
Meski sepi pembeli, ia mengaku tetap bertahan dan berjualan di gedung Pasar Mardika baru, demi kebutuhan keluarga. Sebab kalua tidak fungsikan dampaknya buat mereka, rugi sendiri.
" Mau tidak mau, saya tetap berjualan disini. Sayang juga kalau kita sudah sewa, tapi tidak dipergunakan. Kita kan yang rugi nanti," tuturnya.
Untuk itu, dirinya berharap agar Pemerintah Provinsi (Pemrov) maupun Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yang selaku pengelola bisa maksimalkan gedung tersebut agar para PKL yang berjualan di luar sana bisa di tertibkan dan dialihkan ke Gedung Pasar baru ini.
"Coba pemerintah bisa segera alih fungsikan para pedagang yang juaanl di luar masuk ke gedung baru. Supaya pasar ini bisa ramai. Kan bagus kalau semua bisa jualan disini. Supaya jalan juga tidak macet-macet lagi," pintahnya penuh harap.(jardin papalia)