Medan, AMEKS.FAJAR.CO.ID.- Sistim pelayanan dan fasilitas di Terminal Penumpang Bandar Deli Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatra Utara, boleh dibilang contoh untuk pengembangan pelabuhan di Indonesia termasuk di Maluku.
Fasilitas disediakan begitu apik, memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pengguna jasa transportasi laut saat Embakasi dan Debarkasi. Calon penumpang pun mau berlama-lama di pelabuhan ini.
Ini tidak terlepas dari kolaborasi dan koordinasi baik antara PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Medan dan PT Pelindo Regional 1 Cabang Belawan, Sumatera Utara bersama KSOP Utama Belawan, tanpa ada ego sektoral dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Saat memasuk didepan halaman pelabuhan, ada loket dengan Empat unit mesin boarding pass (Boarding E.Tiket), untuk memudahkan penumpang melakukan cek In langsung. Penumpang juga tertata, dan tak terjadi penumpukan saat cek in.
Kondisi ini terlihat saat jurnalis ameks.id melihat langsung KM Kelud yang bersandar di pelabuhan Belawan, Selasa (27/2/2024). Usai boarding pass, para penumpang, kemudian melakukan pengecekan (Boarding Pass) di depan pintu masuk terminal, disesuaikan identitas di KTP oleh petugas.
Tidak hanya itu, akses masuk ke ruang tunggu pun boarding pass (tiket) harus melalui tahap scenn, setelah masuk tiket kemudian diberikan cap Pelni.
Tidak sembarangan orang masuk ke dalam terminal, kecuali memiliki tiket. Didalam ruangan tunggu, penumpang dimanjakan dengan full AC. Kondisi toilet wanita dan pria mirip di hotel-hotel mewah.
Akses masuk ke kapal pun dipisahkn antara kelas Ekonomi dan kelas VVIP. Ada dua Garbarata, mirip seperti di Bandara. Ada juga berbagai fasilitas lain disediakan, ruang pemeriksaan kesahatan pelabuhan, ruangan khusus ibu memberikan Asi anak.
Menariknya, ada juga disediakan ruangan khusus dan tempat nginap gratis bagi penumpang dan fasilitas lainya.
" Tempat menginap penumpang ini kita sediakan untuk calon penumpang dari luar kota, mereka bisa menginap sambil menunggu keberangkatan kapal," ujar Irfandi Manager Terminal Pelindo Belawan.
Pelayanan pelabuhan Belawan, bisa dibilang contoh untuk pengembangan pelabuhan di darah lain di Indonesia, termasuk pelabuhan Yosudaraso Ambon, Maluku dan wilayah timur lainya.
"Intinya, kita memberikan pelayanan, kolaborasi antara Pelindo, Pelni, KSOP. Kita tidak bekerja secara sektoral, misal urusan Pelni urusan Pelni, urusan Pelindo urusan Pelindo, urusan KSOP urusan KSOP, tidak seperti itu kita bekordinasi agar bagaimana bisa berikan pelayaan prima ke masyarakat," ucap, Irfandi.
Tak hanya itu, sampai pada tarif Porter juga di atur. Misalnya, satu atau dua tentengan dengan berat maksimal 40 Kg (kilo gram) dihitung sebagai satu koli, harganya Rp.50.000,-, dua tentengan dengan berat lebih dari 40 Kg dihitung sebagai dua koli dengan harga Rp.100.000-. Begitupun Tiga tentengan dengan berat 40 kg lebih di hitung di hitung 2 koli Rp. 100.000,-.
Dasar kesepakatan dilakukan berdasarkan peraturan Kemenhub Nomor PM 95 tanggal 20 Mei tahun 2015 tentang pedoman harga jual (Charge) jasa kepelabuhanan yang di usahakan badan usaha pelabuhan.
Kemudian, Permenhub Nomor 121 tanggal 20 Desember 2018 tentang perubahan PM 72 tanggal 11 Agustus 2017 tentang jenis, struktur, golongan dan mekanisme tentang penetapan tarif jasa kepelabuhanan. Dan kesepaatan di pasang di depan pelabuhan.
" Tarif Porter ini kita atur juga sehingga tidak ada kecurangan dilakukan Porter ke penumpang. Kita berikan kenyamanan untuk penumpang," ucap Biwa Abi Laksana, Kepala Cabang Pelindo Medan.
" Pengawasan ketat di pelabuhan agar tidak sembarangn orang masuk. Ini juga untuk menghindari misalnya pencurian, karena yang masuk pelabuhan harus memiliki tiket," kata Abi, menambahkan.
Sementara Kepala Seksi Angkutan Laut KSOP Utama Belawan, Nurlaili, pengelolaan Pelabuhan Belawan dengan fasilitas disediakan tidak terlepas dari peran Pelindo, Pelni, dan KAOSP." Intinya, kita berkolaborasi. Jika ada permasalahan kita kordinasikan. Dan kordinasi itu kita lakukan secara rutin, kita lakukan evaluasi bersama," kata Nurlaili.(Elias Rumain).