Dugaan Manipulasi Tender Proyek di Dinas PU Buru, 5 Paket Hilang Misterius dari LPSE

  • Bagikan
Namrole leksula
ILUSTRASI

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Dugaan kejahatan dalam tender proyek di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Buru, kembali diungkap. Hampir sebulan pemenang tender pada proyek Paket Peningkatan Jaringan Irigasi di Waydafa, tak kunjung diumumkan panitia tender.

Sesuai jadwal pada system pengadaan elektronik (LPSE), pemenang tender harusnya diumumkan per 1 Juni 2024. Namun hingga kini proyek dengan nilai Rp5 miliar yang dibiayai dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) tak kunjung diumumkan.

Panitia tender beralasan server LPSE mengalami kerusakan saat pemenang akan diumumkan. Namun sejumlah kontraktor mengaku heran, karena disaat bersamaan puluhan paket proyek di Pulau Buru juga ikut diumumkan.

“Dari 20-an lebih paket proyek, hanya lima yang tak diumumkan. Sisanya diumumkan pemenangnya. Semua tahapan pelelangan sudah selesai, dan tak ada masalah. Tapi tiba-tiba kenapa hanya 5 paket saja yang tak diumumkan, sementara lain bisa?,” tanya dia.

Padahal semua paket yang akan diumumkan, kata dia, itu hanya menggunakan satu server. Anehnya, kenapa hanya lima paket dari 20-an peket saja yang tendernya tidak diumumkan?

“Kan aneh toh. Karena itu, dia berharap pihak Pokja maupun Ketua ULP tidak main-main dalam masalah ini. Karena implikasinya hukum,” kata dia.

Sementara itu, peserta tender lainnya yang dikonfirmasi, menyerahkan kasusnya ke kuasa hukumnya. Helmy Sulilatu, kuasa hukum CV. Triasa Mandiri yang dikonfirmasi menuding ada upaya untuk menghilangkan paket proyek Peningkatan Jaringan Irigasi di Waydafa.

“Sejumlah proyek tersebut tiba-tiba hilang dari system pengadaan yang dilakukan secara elektronik tanpa ada alasan yang jelas. Padahal semua tahapan telah dilalui dan hanya menunggu penetapan pemenang saja,” kata dia,

Anehnya lagi, kata dia, hilangnya sejumlah proyek tersebut bertepatan dengan proses pergantian Pejabat Bupati di Kabupaten Buru beberapa waktu lalu. Dia menduga, adanya campur tangan oknum-oknum tertentu guna mendukung proses pilkada serentak tahun 2024 agar bisa terakomodir dalam paket tender tahun 2024.

“Kami curiga ada oknum-oknum yang sengaja melakukan nepotisme dan menghilangkan paket-paket tersebut dari system pengadaan elektronik (LPSE), termasuk didalamnya Paket Peningkatan Jaringan Irigasi D,I Waydafa  yang diikuti oleh CV. Triasa Mandiri.,” kata Helmy.

Menurut dia, ada sekitar lima Paket yang menggunakan Dana DAK tahun 2024 yang hilang. Pokja, lanjut dia, juga menyatakan bahwa kejadian itu diuar kendalinya dan tidak bertanggungjawab sehubungan dengan hilangnya paket-paket tersebut dari system pengadaan elektronik.

“Padahal waktu penetapan pemenang tender sudah lewat tetapi tidak ada kepastian kapan dilakukan pengumuman pemenang,” keluh Helmi.(yani)

  • Bagikan