Namrole, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Hujan lebat yang terjadi di Buru Selatan (Bursel) selama beberapa hari belakangan ini menyebabkan rumah warga di sembilan desa terendam banjir. Pemerintah setempat masih melakukan pendataan kerugian.
Hujan yang terjadi selama tiga hari terakhir ini menyebabkan banjir pada Kamis (4/7/2024). Bencana alam ini mengakibatkan korban jiwa.
Data sementara yang dirangkum Ambon Ekspres, sembilan desa terdampak banjir tersebut adalah di Kecamatan Waesama ada Desa Kampung Baru, Kecamatan Ambalau, Desa Air Ternate, Kecamatan Kepala Madan, Dusun Leahoni, Dusun Fatiban Kecamatan Waesama.
Lalu Desa Oki Lama, Desa Oki Baru, Desa Leku, Desa Elfule, Desa Waenono dan Desa Kmanglale di Kecamatan Namrole. Ketingian air di rumah-rumah warga mencapai ukuran lutut orang dewasa.
Pemilik rumah harus mengungsi untuk mencari wilayah atau tempat aman. Yono, salah satu warga
Dusun Fatiban mengaku, curah hujan lebat dalam kurun waktu yang lama menyebabkan sungai meluap dan menggenangi permukiman masyarakat.
"Kita sudah minta untuk masyarakat yang rumahnya terendam banjir agar mengungsi ke tempat yang aman untuk menghindari banjir,"ungkapnya.
Yono berharap ada bantuan dari pemerintah daerah untuk warga terdampak banjir. "Kepada Pemerintah daerah, terutama BPBD bisa turun langsung di lapangan untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir,” pungkasnya.
Kondisi yang sama juga dialami masyarakat Desa Oki Lama. Di desa yang menjadi batas wilayah Kecamatan Namrole dan Kecamatan Waesama ini, ketinggian air berada di betis orang dewasa.
Begitu pula di beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Namrole, Waesama, Ambalau, dan Kepala Madan.
"Memang benar akibat curah hujan yang tinggi dengan kondisi cuaca ekstrim telah terjadi banjir di beberapa desa yang menggenangi permukiman masyarakat dalam wilayah kabupaten Buru Selatan,"kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buru Selatan, Hadi Longga.
Hadi menghimbau masyarakat agar tetap waspada karena potensi curah hujan meningkat dan cuaca ekstrem di wilayah kabupaten Buru Selatan masih terus
terjadi.
“Masyarakat yang bermukim di lereng gunung, bantaran sungai, dan daerah rawan longsor dihimbau untuk berhati-hati dan waspada,”ujarnya.
Hadi juga mengingatkan masyarakat pengguna jasa transportasi laut maupun nelayan yang beraktifitas di pesisir pantai dan laut mewaspadai gelombang tinggi.
"Waspada juga terhadap potensi lain seperti banjir, pohon tumbang dan lain-lain,"katanya.
Soal jumlah keseluruhan rumah yang terendam banjir atau tergenang air, Longga mengaku masih dilakukan pendataan. “Untuk jumlahnya kita melakukan pendataan. Bila sudah selesai akan disampaikan,”pungkasnya.(edy simaela)