Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Masyarakat adat di sekitar Gunung Botak, Kecamatan Kayeli, Pulau Buru, Maluku selama 12 tahun diklaim tidak pernah menikmati hasil tambang emas. Wajar mereka membentuk koperasi untuk bisa mengelola tambang tersebut.
Hal Ini disampaikan Ruslan Arif Soamole, Ketua Pengawasan Koperasi Soar Pito Soar Pa kepada wartawan kemarin. Koperasi ini didirikan oleh Johanes Nurlatu, salah satu pemuka adat di Kecamatan Kayeli.
Kini koperasi tersebut tinggal menunggu penerbitan Ijin Penambangan Rakyat atau IPR dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
" Seluruh masyarakat yang jelasnya, tidak dapat apapun dari atas sana (gunung botak). Kenapa saya katakan demikian, karena mereka ini rata-rata menjadi pekerja kasar. Yang kaya ini, para donatur yang berkeliaran dan berinfestasi di Gunung Botak," ucap Ruslan kepada wartawan di Ambon, Selasa (22/11).
Koperasi Soar Pito Soar Pa, menurut Ruslan, dan beberapa koperasi yang lainnya, kemudian menjadi jaminan kesejahteraan bagi masyarakat adat di daerah itu.
" Ini semua dilakukan berkaitan dengan kepentingan kesejahteraan masyarakat adat," ujar Ruslan. Kata Ruslan, beberapa musibah tanah longsor di kawasan Gunung Botak, berujung korban jiwa para penembang illeggal tidak ada kaitannya dengan koperasi Soar Pito Soar Pa.
" Perlu kami klarifikasi, bahwa kejadian yang terjadi beberapa hari lalu itu tidak ada unsurnya dengan pihak koperasi. Itu oknum masyarakat yang sengaja melakukan aktifitas illegal di atas Gunung Botak. Karena kondisi alam sehingga terjadi patahan tanah dan sebagainya menyebabkan jatuh korban," kata Ruslan, mengklarifikasi.
Klarifikasi disampaikan, Ruslan, sekaligus membantah isu berhembus saat terjadi musibah tanah longsor berujung jatuhnya korban jiwa beberapa hari lalu, ada aktifitas dilakukan pihak Soar Pito Soar Pa.
" Itu tidak benar, sekali lagi saya atas nama koperasi menyampaikan klarifikasi tidak ada sangkut paut dengan koperasi, tidak ada. Dan hal ini juga sudah ditangani Polres Pulau Buru, dan faktanya sudah ada di pasang police line di kawasan tersebut," tegas Ruslan, lagi.(ERM)