Allied Telesis Indonesia, Perusahaan Teknologi Pertama yang Raih Sertifikasi TKDN

  • Bagikan
sertifikat tkdn
Senior Vice President - Head of Allied Telesis APAC Pte Ltd Tsuyoshi Ozawa menerima sertifikat TKDN dari Ketua Tim Kerja Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Perkantoran dan Elektronika Profesional- Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Slamet Riyanto di Jakarta. (Foto: ist)

Jakarta, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Allied Telesis Indonesia mengumumkan pencapaiannya menjadi perusahaan teknologi informasi pertama, yang mendapatkan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk 18 produk switch yang diproduksi langsung di Batam, Indonesia.

Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan dan program untuk mempromosikan kandungan dalam negeri di berbagai industri, dengan tujuan meningkatkan produksi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada impor. Salah satu inisiatif penting dalam hal ini adalah kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Country Lead, PT-Allied Telesis Indonesia Beng Santosa mengaku, sangat bangga karena dapat mendukung program pemerintah dengan mendapatkan sertifikasi TKDN. Yang mana hal ini merupakan suatu bentuk komitmen Telesis untuk memacu pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia, dengan menciptakan lapangan kerja baru dan menyediakan transfer teknologi

“Sertifikasi ini pun akan melengkapi performa Allied Telesis Indonesia sebagai perusahaan solusi jaringan pintar yang didukung teknologi AI di Indonesia," ujar Santosa melalui press rilisnya diterima media ini, Rabu (08/11/2023).

Dijelaskan, solusi jaringan Allied Telesis yang didukung teknologi AI dapat mengoptimalkan LAN, Wi-Fi, keamanan, dan SD-WAN. Sehingga dapat mengurangi waktu jaringan yang tidak aktif, menyederhanakan kegiatan operasional, dan mengurangi biaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis yang selalu berubah saat ini.

Hal ini dapat menjadikan Allied Telesis menerima berbagai pengakuan dari industri atas penawaran solusi yang diberikan, termasuk penghargaan untuk otomatisasi jaringan dan keamanan.

"Allied Telesis juga dapat memastikan pasokan lokal produk-produknya di Indonesia, karena memiliki manufaktur kontrak dengan PT Sat Nusapersada Tbk, sebuah perusahaan manufaktur yang berbasis di Batam, yang selama ini telah mengembangkan produk-produk jaringan perusahaan di Indonesia," katanya.

Dijelaskan, selama lebih dari 30 tahun, Allied Telesis telah memberikan layanan yang dapat dihandalkan, yakni konektivitas pintar untuk semua, mulai dari perusahaan-perusahaan berskala besar hingga rumit, dengan proyek-proyek infrastruktur yang kritis di seluruh dunia.

Bahkan di upayakan untuk pembentukan kota-kota pintar dan Internet of Things, jaringan harus berkembang secara cepat dalam memenuhi tantangan-tantangan yang baru. Teknologi pintar, produk-produk dan solusi-solusi layanan pemenang penghargaan dari Allied Telesis yang efisien dan aman untuk masyarakat, perusahaan-perusahaan dan berbagai ‘barang-barang’ lainnya, memastikan bahwa para pelanggan menikmati peningkatan nilai dan pengurangan biaya operasional.

"Kami berkomitmen untuk menyediakan para pelanggan dengan solusi-solusi yang didesain dan dikembangkan dengan standar dan kualitas tertinggi. Pabrik kami telah memenuhi standar ISO 9001 dan fasilitas-fasilitas yang kami miliki mematuhi standar ISO 14001 yang ketat untuk memastikan terciptanya planet yang lebih sehat," bebernya.

Direktur IET, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Priyadi Arie Nugroho mengatakan, langkah yang dilakukan Allied Telesis Indonesia membuktikan bahwa anak bangsa dapat melakukan inovasi teknologi melalui proses riset dan pengembangan.

Hal ini sangat berguna untuk lebih memacu produktivitas dan daya saing industri manufaktur teknologi informasi dan telekomunikasi yang akan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan diyakini kedepannya akan lebih banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi TKDN seperti Allied Telesis.

"Dalam melaksanakan program tersebut, kami telah melakukan beberapa terobosan dalam upaya mempercepat, mempermudah, dan memperbanyak sertifikasi TKDN," ujar Priyadi.

Direktur PT Sat Nusapersada Tbk
Bidin Yusuf juga menyebutkan, kolaborasi pihaknya dengan Allied Telesis Indonesia berdasarkan pada fokusnya terhadap pertumbuhan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan bisnis masyarakat Indonesia.

"Dengan adanya sertifikasi TKDN, kami berharap perusahaan kami akan terus memperkuat infrastruktur konektivitas dan meningkatkan inovasi yang terus membantu para pelaku bisnis di Indonesia,” sahutnya.

Pengakuan yang sama juga disampaikan Regional Director (ASEAN South) - Allied Telesis APAC Pte Ltd Benjamin Teh mengatakan, dengan adanya pabrik di Batam, Indonesia telah menjadi salah satu pusat produksi Allied Telesis di Kawasan Asia Tenggara untuk mengamankan pasokan switch lokal dan global yang menggunakan kandungan lokal.

Hal ini mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk mewujudkan kemandirian sektor industri dalam negeri dengan mengoptimalisasikan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam pengadaan barang dan jasa.

Allied Telesis katanya, juga menyediakan sumber daya yang mumpuni untuk membantu perusahaan-perusahaan berskala besar, menengah, dan kecil dalam menghadapi tantangan-tantangan kompetitif di pasar yang terus berubah dengan memberdayakan bisnis, dan menghilangkan hambatan teknologi.

"Pada akhirnya, para pelaku bisnis akan memiliki kesempatan untuk memperluas cakupan operasional mereka dengan infrastruktur jaringan, yang berfungsi secara mulus tanpa gangguan dan dapat bersaing di pasar global,"ungkapnya. (*/wahab)

  • Bagikan