Pangdam dan Danrem Larut Dalam Tarian Adat Maluku

  • Bagikan
Pangdam XVI Pattimura Mayjen Richard Tampubolon
Pangdam XVI Pattimura Mayjen Richard Tampubolon bersama pejabat Kodam, menari bersama penari dari Sanggar Boyratan, Amahuru, Kota Ambon.

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Pangdam XVI Pattimura Mayjen Richard Tampubolon, bersama Danrem 151/ Binaiya, Brigjen TNI Maulana Ridwan, larut dalam tarian dengan digandeng penari dari Sanggar Boyratan.

Ikut juga beberapa asisten Kasdam, Dandim 1504/ Ambon, Danrindam XVI/ Pattimura, Kolonel (Inf) Anggit EY, juga Kasiter Korem 151/ Binaiya, Kolonel Inf Chr Soumokil. Mereka menari sambil ikut memukul Tifa.

Aksi ini dilakukan Pangdam dan rombongan saat menyempatkan diri mengunjungi Sanggar Booyratan, Amboina Ukulele Kids dan Lebebae Community, Selasa (12/07) di Negeri Amahusu, Kota Ambon.

Pangdam larut dalam keseruan Badedang (bernyanyi sambil menari) dengan anak-anak dari Sanggar Booyratan ini. Kedatangan perdana Jenderal Bintang Dua TNI ini, mendapat sambutan hangat dari anak- anak sanggar dan community.

Pangdam dan rombongan disambut, Ketua Sanggar Booyratan Yonas Silooy, Founder Ukulele Kids Nico Tulalessy, Founder Lebebae Community, Kezia Tulalessy, serta Raja Negeri Amahusu, dan tokoh agama yang ada.

Tampubolon dalam kesempatan itu mengaku, secara pribadi termasuk sangat senang dengan tari- tarian dan musik tradisonal dari setiap daerah yang ada di Indonesia.

Pangdam juga menyinggung Maluku yang banyak melahirkan seniman-seminan besar di Negeri ini, termasuk dari Negeri Amahusu salah satunya Zeth Lekatompessy.

"Saya berharap nantinya akan lahir Zeth (Lekatompessy) lainnya dari Amahusu ini yang mampu mengharumkan Maluku. Dengan adanya sanggar dan community ini juga mampu melestarikan warisan budaya untuk anak cucu kita," ucapnya.

Sekalipun tidak lebih dari 7 bulan bertugas di Maluku, namun Tampubolon mengaku, dirinya punya kesan yang mendalam dengan Negeri Seribu Pulau yang sering disebut Negeri Para Raja ini.

Sementara itu, founder Komunitas Ukulele, Niko Tulalessy, senang Pangdam mengungjungi Sanggar dan bertemu dengan anak-anak dari Sanggar juga kedua komunitas tersebut. Sebab Mayjen Richard Tapubolon kata dia, adalah Pangdam pertama yang berkunjung ke Sanggar tersebut.

Pangdam juga, kata dia, bisa menyaksikan mengapa Pemkot Ambon dan City Of Music Office menetapkan Negeri Amahusu sebagai kampung musik . Ini karena Amahusu punya komunitas Ukulele pertama di Maluku.

“Anak-anak sanggar Boyratan, Komunitas Ukulele serta Komunitas Lebebae Community, sangat berterimakasih kepada Pangdam, yang telah memberikan perlengkapan sekolah kepada anak-anak Sanggar,” ungkapnya.

Dia juga berterimakasih kepada Korem 151 Binaiya, yang secara aktif melakukan pendampingan bagi anak-anak dari sanggar juga mendukung kegiatan yang dilakukan Komunitas Lebebae Community.(ERM)

  • Bagikan