Puluhan Pemain Liga Indonesia Ikut Dalam Laga Silaturahmi di Tulehu

  • Bagikan
tulehu
Pemain liga Indonesia asal Tulehu (kostum biru tua) berhadapan dengan tim Merah Putih, Minggu (23/4/2023).

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID CO.ID - Puluhan pemain sepakbola Liga Indonesia turun lapangan Matawaru, Tulehu, dalam laga silaturahmi. Mereka adalah, pemain berdarah Tulehu yang mudik untuk merayakan Idul Fitri 1444 Hijriah.

Tulehu sendiri memang laik menjadi Kampung Sepakbola. Pasalnya, desa dengan julukan Haturessy itu banyak melahirkan pemain sepakbola andal.

Lihat saja, di era galatama dan Perserikatan muncul nama-nama beken seperti, Mustafa Umarella, Dedy Umarella, Imran Nahumarury, Rahel Tuasalamony , Chairil Anwar 'Pece' Ohorella hingga Muh Tadi Lestaluhu.

Kini di era sepakbola modern Tulehu kembali menyumbang sejumlah pemain klub liga 1, liga 2 dan liga 3. Sebut saja, Hendra Adi Bayauw, Ramdani Lestaluhu, Rizky Pellu, Hasyim Kipuw, Sidik Saimima, Alwi Slamat, Rifad Marasabessy, Ridwan Tawinella sampai Ricky Akbar Ohorella dan masih banyak pemain lainnya.

Seluruh pemain liga ini biasanya disatukan dalam sebuah tradisi unik setiap kali perayaan Hari Raya Idul Fitri. Ya, setiap tahunnya selalu ada pertandingan laga amal dari para pesepakbola terkenal asli Tulehu melawan tim-tim yang ada di Tulehu maupun di Kota Ambon.

Hasyim Kipuw, Kapten Tulehu Putra All Star, salah satu penggagas diadakannya laga amal ini adalah senior "Pace" (Chairil Anwar Ohorella), makanya tradisi ini selalu terjaga sampai sekarang.

"Kan kompotesi sudah selesai, jadi pulang kampung untuk silaturahmi dengan keluarga sekaligus ambil bagian di laga amal ini. Tiap tahun saya ikut," ungkap Hasyim saat bincang-bincang dengan media ini di Tulehu, Minggu (23/4).

Menurutnya, kunci sukses Tulehu sebagai kampung sepakbola dan secara tradisi selalu mencetak pemain kelas nasional tak lepas dari dukungan para senior-seniornya.

"Nah, untuk menjaga dan melestatikan tradisi itu (laga amal), Ide- ide muncul dari para senior yang lebih dulu menggeluti sepakbola. Tujuannya untuk menjaga regenerasi yang berkesinambungan," terang dia.

Lanjut Hasyim, seluruh pemain yang terlibat dalam laga amal ini, selalu memberikan motivasi, memberikan ilmu tetang bermain sepakbola hingga pengalaman sebagai pemain di tanah rantau kepada para remaja, anak-anak kampungnya.

"Yang lebih penting adalah menjaga silaturahmi antar sesama pemain," beber dia.

Hasyim yang juga pemain Barito Putra ini menambahkan, momen Idul Fitri dimanfaatkan mereka untuk berkumpul sambil melepas rasa rindu masa kecil dahulu.

"Biasanya itu abis Salat Ied, sorenya ada pertandingan laga amal. Terpenting adalah hasil sumbangan sukarela yang ratusan penonton itu akan disumbangkan untuk pembangunan masjid di Tulehu. Semoga tradisi ini bisa tetap terjaga," kuncinya.

Tulehu Putra All Star Vs Merah Putih

Laga amal dihari kedua yang mempertemukan Tulehu Putra All Star kontra Merah Putih Fc yang berlangsung di Tarembal Matawaru dimenangkan Tulehu Putra All Star.

Hasyim Kipuw dan kawan-kawan berhasil mencukur tim asal Kota Ambon dengan skor telak 4-2.

Empat gol kemenangan Telehu Putra All Star dicetak Muhamad Sidik Saima dan tiga gol lainnya diborong Salim Tuharea.

Sementara dua gol Merah Putih Fc dilesakkan oleh Riskandi Lestaluhu dan Fangky Pasamba.

Meski menelan kekalahan, namun sang kapten Merah Putih, Faisal Tuasamu tetap bangga karena bisa bermain dengan pemain profesional.

"Kalah dan menang adalah hal yang wajar dalam sebuah pertandingan. Hari ini, teman-teman (pemain) mendapat pelajaran dan pengalaman berharga dari pemain Liga 1. Semoga silaturahmi ini tetap terjaga," singkatnya.

Sementara itu, Hasyim Kipuw menilai, ada beberapa pemain lawan cukup bagus, hanya jam terbangnya masih kurang. Makanya, potensi itu harus terus dikembangkan dan diasah.

"Jangan lihat menang atau kalah. Tapi bagaimana menjaga tradisi ini agar tidak hilang," pungkasnya.(CAL)

  • Bagikan