“Kebocoran” Gas LPG di Hunuth, Reaksi Cepat Pekerja Atasi Masalah

  • Bagikan
pertamina papua maluku
Para petugas Pertamina sedang mengatasi kebocoran LPG dalam simulasi yang dilakukan di Hunuth, Kota Ambon. (Foto: Humas Pertamina)

Ambon,AMEKS.FAJAR.CO.ID.- Kebocoran terjadi saat proses pembongkaran dari truk LPG ke tangki timbun di PT. Pertamina Patra Niaga Papua Maluku di Hunuth, Kota Ambon. Dengan cepat, masalah ini bisa ditangani teknisi Pertamina agar tidak meluas. Situasi bisa dikendalikan.

Demikian simulasi kebakaran di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Jalan Y. Syaranamual, Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku, Jumat (9/6/2023). Simulasi ini untuk menyegarkan kembali teknik dan teori penanganan kondisi darurat.

Sales Branch Manager I Maluku PT. Pertamina Patra Niaga, Wahyu Purwatmo B.U menjelaskan, simulasi penanganan darurat itu secara rutin dilakukan setiap tahun sekali, oleh Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) atau kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dari Pertamina Patra Niaga Regional Papua-Maluku.

"Namun demikian kegiatan ini juga dilakukan oleh pihak Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) juga secara rutin setiap Enam bulan sekali juga," jelas Wahyu Purwatmo di sela-sela dimulasi.

Menururtnya, kegiatan ini dimaksudkan untuk menyegarkan kembali tekni-tenik, teori yang sudah diajarkan fungsi HSSE dari PT. Pertamina Patra Niaga untuk menghadapi kondisi darurat.

"Utamanya, kondisi darurat bahaya kebakaran. Karena kita ketahui, di fasilitas SPBE ini bahaya utamanya adalah kebakaran," ucap Wahyu Purwatmo, lagi.

Diharapkan, pekerja SPBE, operator SPBE, pengawas sampai dengan level manejer makin trampil dengan di ulang-ulangnya simulasi, setiap enam bulan sekali dan satu tahun sekali di bantu HSSE.

" Agar mereka semakin trampil dan mengusai bagaiman praktek pemadaman yang baik dan efektif," katanya.

Simulasi itu dilakukan juga sebagai bukti PT Pertamina Pertamina Patra Niaga Regional Papua-Maluku, juga sangat konsen dan memastikan di setiap fasilitas baik di Depot, SPBE, SPBU itu, setiap individu paham cara mengatasi kondisi darurat.

"Tentunya memberikan kepercayaan kepada konsumen pertamina untuk semakin yakin, bahwa produk-produk yang digunakan konsumen (masyarakat) gunakan itu produk yang memang betul-betul aman digunakan untuk kebutuhan sehari-hari," demikian Wahyu Purwatmo.(ERM).

  • Bagikan