Dikepung Banjir, 83 Rumah di Buru Terendam Air Bah

  • Bagikan
Banjir Batumerah, Ambon
Kondisi banjir di Desa Batumerah saat banjir, tahun lalu.

AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID -Banjir kembali melanda Kabupaten Buru. Kali ini terjadi ini Dusun Wamsait, Desa Dava, Kecamatan Waelata dan merendam 83 rumah warga.

Kepala Desa Dava, Rasyid Belen, mengatakan, curah hujan yang lebat beberapa hari terakhir menyebabkan air sungai Waelata meluap ke permukiman penduduk, Sabtu (15/7) . Genangan air setinggi lutut orang dewasa itu merendam hampir seluruh rumah warga di Dusun Wamsait.

"Banjir di Dusun Wamsait mengakibatkan badan jalan di area jalur A sampai H tergenang air. Selain 83 rumah tergenang air, ada juga 4 fasilitas umum serta puluhan ternak ayam kampung yang rusak akibat banjir ini” kata Rasyid kepada Ambon Ekspres, Sabtu (15/7).

Dalam peristiwa tersebut, Lanjut Belen, tidak ada korban jiwa. Namun, warga terdampak mengalami kerugian materil mencapai puluhan juta rupiah.
Warga terdampak sementara mengungsi ke sebagian rumah warga yang tidak terkena banjir

Rasyid menjelaskan, banjir tersebut dikarenakan luapan air pada sungai Waelata akibat robohnya jembatan penghubung Desa Dava dan dusun Wamsait awal Juni lalu. Meski sudah diperbaiki, namun hujan deras menyebankan air meluap ke badan jalan dan memenuhi pekerangan dan rumah warga setempat.

“Harapan kami kepada pemerintah daerah agar secepatnya melakukan normalisasi sungai Waelata, sehingga bencana alam seperti banjir tidak lagi terulang. Sebab etiap musim hujan tiba air sungai meluap, karena tidak ada tanggul untuk menghalau debit air,” harapnya.

Haris, seorang warga Dusun Wamsait, mengatakan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi sejak Kamis, 13 hingga Sabtu 15 Juli sore tanpa henti.

"pada Sabtu sore baru hujannya reda. Rumah saya dan beberapa tetangga lainnya menjadi korban akibat genangan air yang masuk. Atas bantuan beberapa warga, Alhamdulillah kami berhasil mengamankan sebagian barang untuk ditempatkan di rumah warga lain yang tidak terkena dampak" ungkap Haris.

Meski demikian, kata Haris, puluhan ternak ayam miliknya terbawa banjir dan kandang ternaknya rusak. Bahkan, kios tempat jualan minyak miliknya juga terendam air.

Dia berharap, pemerintah Kabupaten Buru segera memberikan bantuan dan menangani situasi ini serta memperbaiki tanggul di jembatan kali Wamsait yang roboh. "Sehingga tidak menimbulkan banjir jika terjadi hujan lagi,"pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buru, Andi Syarifudin saat dikonfirmasi Ambon Ekspres, Minggu malam, mengatakan, pascabanjir, dia bersama camat Waelata telah mendatangi dan meninjau langsung kondisi warga Dusun Wamsait.

"Saya dan pak Camat sudah turun ke lokasi. Situasinya tidak terlalu parah. Hanya saja ada beberapa warga yang mengaku resah karena rumah mereka terendam banjir," kata Andi.

Sebagai langkah sementara, lanjut Andi, pihaknya telah memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak berupa makanan dan keperluan lainnya. Soal pembangunan tanggul baru, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mencari solusi.

"Kalau soal tanggul sungai memang perlu waktu. Sebab kami harus berkordinasi dulu dehan pihak PUPR dan tentu melalui tahapan. Karena untuk perbaikan tanggul itu bukan tupoksi Dinas Sosial. Tapi, kami akan berupaya secepatnya untuk mencari solusi agar tanggul itu dapat dikerjakan" pungkasnya. (YS)

  • Bagikan