Kontraktor Bandara Namrole Terancam di Black List, Punya Waktu Sampai Besok

  • Bagikan
landasan pacu namrole
ILUSTRASI

Namrole, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Pekerjaan Pembangunan perpanjangan Landasan Pacu Bandar Udara (Bandara) Namrole di Kota Namrole, Kabupaten Buru akan berakhir hari ini 31 Agustus 2023. Namun hingga kini mega proyek itu belum tuntas dikerjakan.

Kepala Bandara Namrole Chandara kepada Ambon Ekpres Selasa (29/8) malam, menegaskan, bila pekerjaan pembangunan belum selesai, maka perusahan yang menangani proyek tersebut terancam diblaklist .

Perusahaan Lintas Ekuator, merupakan perusahaan yang menangani proyek pembangunan perpanjangan Landasan Pacu Bandara Namrole dengan dana Rp 35 miliar lebih .

“Untuk pekerjaan pembangunan perpanjangan landasan Pacu Bandara Namrole berakhir Kamis 3 Agustus 2023. Bila pekerjaan pembangunan Bandara tidak selelesai, dan tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan, otomatis sebagai pimpinan akan mengambil tindakan, termasuk memblack list perusahana yang menangani pekerjaan tersebut.
Namun sebaliknya, bila pekerjaan selesai sesuai dengan kontrak kerja yang dibuat, mana mungkin secara administrasi saya harus melakukan itu ,”ujar Chandara.

Dikatakannya, pekerjaan pembangunan Bandara Namrole diawasi langsung oleh pihak-pihak eksternal yang berkompeten.

“ Jadi sekali lagi bila pekerjaan pembangunan Bandara Namrol tidak selesai tepat waktunya, saya akan memberhentikan pekerjaan yang ada ,”tegasnya lagi.

“Kita harus ingat juga bahwa dalam setiap item pekerjaan atau proyek, bila pekerjaan sudah selesai dikerjakan, ada tenggang waktu untuk proses pemeliharaan ,”ujarnya.

Dalam kurun waktu ini lanjut Chandra, perusahaan yang menangani pembangunan Bandara Namrole bisa membenahi semua yang kurang atau belum sempat di kerjakan selama tenggang waktu masa perawatan atau pemiliharaan .

Ini, kata dia, diatur dalam Pepres 12 tahun 2021. “ Intinya saya akan mengambil tindak sesuai dengan aturan yang berlaku,”janjinya .

Ditanya apakah faktor curah hujan yang tinggi di Buru Selatan ikut mempengaruhi proses pekerajaan Bandara Namrole, Candra mengaku sebelum pekerjaan dilakukan ada yang namanya study.

“ Jadi sebelum melakukan pekerjaan pembangunan Bandar Namrole, ada yang namanya studi. Dimana kita bekerjasama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Gesofisika Ambon atau juga dengan Air Nav Indonesia yang ada keterkaitannya dengan cuaca,”sebutnya .

Dengan kerjasama ini sebut Chandra, perusahaan atau kontraktor yang mengerjakan Pembangunan Bandara Namrole bisa merencanakan semua item pekerjaan yang ada di Bandara. Dari situ bisa dihitung berapa jumlah curah hujannya dan di bulan apa saja.

Waktu mana yang harus dikerjar progress pekerjaanya dan waktu mana yang harus dibatasi karena factor cuaca atau hujan. Dan waktu pekerjaan harus diselesaikan kapak.

“Kan semua bisa diatur. Intinya pekerjaan harus sesuai dengan kontrak yang dibuat Kan ada kontrak-kontrak yang mengikat. Misalnya berdasarkan studi, pekerjaan bisa dilakukan hanya 10 bulan dan tidak lebih dari itu . Ini yang harus dilakukan oleh perusahaan yang menangani perkerjaan pembangunan Bandara,”tutupnya. (Edi Simaela)

  • Bagikan