Tolak Penambangan Pasir, Pelajar Sepa Tanam Pohon di Pantai

  • Bagikan
Negeri Sepa
Ketua Bidang PPPA bersama Anggota Hatusiri saat aksi tanam pohon di pesisir pantai Negeri Sepa. Senin (20/11). (Foto: Istimewa)

MASOHI, AMEKS.FAJAR.CO.ID.- Tolak penambangan pasir granet oleh PT. Indo Abrasives Minerals (PT. IAM), Ikatan Pelajar Mahasiswa Sepa (IPMAS) Cabang Ambon gandeng Komunitas Pecinta Alam (KPA) Hatusiri tanam pohon di pesisir pantai Negeri Sepa, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah.

Ketua IPMAS Cabang Ambon, Hery Hatalea mengungkapkan aksi tanam pohon tersebut, merupakan bentuk komitmen IPMAS dan KPA Hatusiri dalam penolakan PT. IAM.

"Aksi tanam pohon yang di gelar hari ini merupakan wujud sadar generasi guna minimalisasi tingkat abrasi di pesisir pantai," ujarnya.

Hatalea mengungkapkan, kondisi pesisir pantai Negeri Sepa cukup memprihatinkan. Ini bisa dilihat dari kurangnya pepohonan di pesisir pantai tersebut.

"Lihat saja kondisi Sepa sekarang, kalau panas paling panas, sedangkan kalau musim timur, ombak itu sampai di rumah warga," kata Hatalea.

"Yang terpenting, adalah aksi tanam pohon di pesisir pantai Sepa bersama KPA Hatusiri merupakan bentuk penolakan operasinya PT. IAM di Negeri Sepa," tegasnya.

Ketua Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pembinaan Anggota (PPPA) KPA Hatusiri Jihad T.A Tihurua, mengatakan aksi tanam pohon yang akan melibatkan sejumlah ketua-ketua RT di Negeri Sepa tersebut, sebagai wujud dalam melestarikan alam khususnya di pesisir pantai Negeri Sepa.

"Lestarikan alam itu tanggung jawab bersama, dan tidak perlu banyak orang, cukup komitmen dan terus lakukan yang terbaik," kata Jihad

Menurutnya, aksi tanam pohon tolak PT. IAM, merupakan bentuk sadar generasi terhadap dampak lingkungan yang nantinya di timbulkan oleh perusahaan perusak lingkungan tersebut.

"KPA Hatusiri menolak tegas operasi PT. IAM di Negeri Sepa, bukan masalah pasirnya, tapi ini tentang masa depan negeri," ucapnya

Dikatakan Jihad bahwa kelak, jika benar perusahaan ini beroperasi maka yang di panen oleh masyarakat bukan kesejahteraan yang di dambakan, akan tetapi kesengsaraan di segala aspek.

"Kami ini anak pesisir, dibesarkan dengan hasil laut dan berkebun (pertanian). Kalau PT. IAM beroperasi maka bukan hanya nelayan di Sepa yang dirugikan saja, akan tetapi masyarakat di pesisir seram selatan, karena efeknya akan sangat luas," tegas Jihad.

Dirinya berharap agar Pemerintah Desa bersama Pemerintah Provinsi Maluku, menolak operasi PT. Indo Abrasives Minerals (PT. IAM) di Negeri Sepa.

"Kami sudah cukup merasakan dampak PT. Bintang Lima Makmur (BLM) jangan lagi ada PT. IAM lagi," tutupnya. (DW)

  • Bagikan