Perarakan Arca Kristus Raja dalam Bingkai Toleransi di Kota Ambon

  • Bagikan
Ambon
PERARAKAN : Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena saat membuka kegiatan perarakan Arca Kristus Raja Semesta Alam dari Gereja St Joseph Passo, Sabtu (25/11).(Foto: elias/ameks)

AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Umat Katolik di Kota Ambon menggelar perarakan Arca Kristus Raja Semesta Alam, Sabtu (25/11/2023). Ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka penutupan tahun liturgi gereja sekaligus menyambut Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam.

Perarakan ini tidak hanya dilaksanakan umat Katolik di Kota Ambon, namun juga melibatkan umat Kristen Protestan dan umat Muslim. Toleransi beragama sangat nampak dalam prosesi yang pelaksanaannya dimulai dari Gereja Katolik St Joseph Passo ini.

Kegiatan berlangsung dibawah sorotan tema ‘Melalui Perayaan Kristus Raja Semesta Alam, Kita Wujudkan Kota Ambon yang Damai, Toleran dan Sejahtera’.

Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan perarakan ini mengatakan, perayaan Kristus Raja Semesta Alam merupakan perayaan gerejani yang mengingatkan umat beragama tentang janji kedatangan Kristus sang Raja Semesta Alam untuk kedua kalinya.

Perayaan ini juga merupakan rangkaian penutupan tahun liturgi gereja sebelum umat Katolik memasuki tahun pelayanan baru pada pekan I masa Adven menyongsong perayaan Natal Kristus.

“Gereja walaupun merupakan institusi ilahi, namun secara sosial merupakan institusi yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial kemanusiaan. Karena gereja lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat,” katanya.

Wattimena pada kesempatan itu memberikan apresiasi kepada pastor dan umat Paroki Santo Joseph Passo, panitia, tokoh agama, tokoh budaya, aparat keamanan yang telah menyiapkan kegiatan perarakan Kristus Raja Semesta Alam berlangsung di tingkat Kota Ambon.

“Kegiatan ini tidak saja melibatkan umat Katolik, namun ada juga umat Kristen Protestan dan basudara Muslim. Ini sesuatu yang luar biasa, yang harus senantiasi kita jaga, kita pelihara dan lestarikan di Kota Ambon yang kita cintai. Dimana-mana selalu kita bilang Ambon sebagai laboratorium toleransi umat beragama. Ini yang harus terus dijaga dan dipertahankan,” pungkasnya.

Sekretaris Keuskupan Amboina Pastor Agus Arbol mengatakan, perayaan Kristus Raja Semesta Alam dalam kalender liturgi gereja Katolik ditempatkan hari Minggu menjelang Minggu I masa Advent. Perayaan ini menandakan berakhirnya tahun liturgi gereja Katolik.

“Melalui perarakan Kristus Raja Semesta Alam, saya mengajak seluruh umat untuk senantiasa memaknai Kristus dalam seluruh aspek kehidupan kita,” pungkasnya.

Ketua Panitia Perarakan Kristus Raja Semesta Alam, Mathias Neis Watunglawar mengatakan, perarakan ini menjadi kegiatan rutin tiap tahun yang dilaksanakan di Paroki St Joseph Passo.
Namun kegiatan ini sempat terhenti akibat pandemi Covid 19.

“Dan kali ini perarakan dilaksanakan dengan mengelilingi sejumlah wilayah di Kota Ambon. Dengan pemaknaan Kristus Raja Semesta Alam sebagai ungkapan syukur kepada Sang Pencipta yang telah menganugerahkan kepada kita berkat, rahmat dan perlindungan dalam melaksanakan aktivitas hidup kita di dunia ini,” ungkap Watunglawar.

Dia mengaku, kegiatan ini tidak saja didukung umat Gereja Protestan Maluku (GPM), namun juga mendapat sambutan hangat dari umat Muslim yang ada di Kota Ambon.

“Antusiasme ini bukan hanya dari umat Nasrani, namun juga dari umat Muslim di Kota Ambon yang menyambut positif dan turut menjaga perarakan ini dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Sementara itu, pantauan media ini, perarakan Arca Kristus Raja Semesta Alam dimulai dari Paroki Santo Joseph Passo menuju pusat Kota Ambon dan melewati sejumlah gereja dan disambut oleh umat gereja setempat.

Arca tidak hanya disambut gereja Katolik, namun juga disambut umat GPM seperti di Gereja Imanuel Galala Hative Kecil, Gereja Maranatha, Gereja Silo dan Gereja Rehoboth.

Perarakan kemudian menuju Laha, sebelum kembali ke Gereja Paroki St Joseph Passo dengan menyinggahi sejumlah gereja.(elias rumain)

  • Bagikan