Puluhan Tahun Hidup Kekurangan Air Bersih, Warga Liran Minta Bantu Prabowo

  • Bagikan
Prabowo Subianto
Menhan Prabowo Subianto saat meresmikan penyediaan air bersih di salah satu daerah di Maluku, tahun lalu.

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Kesulitan air bersih, kalau pun ada, rasanya payau, membuat warga di perbatasan Indonesia dan Timor Leste tepatnya di Pulau Liran, Kecamatan Wetar Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), meminta bantuan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.

Penyediaan air bersih oleh Menhan yang menggandeng Universitas Pertahanan (Unhan) di beberapa daerah, menimbulkan harapan baru bagi warga Pulau Liran.

Selama ini warga yang sering sekali berinteraksi dengan masyarakat Timor Leste khususnya dari distrik Atauro itu, mengalami kesulitan untuk mendapatkan air yang bersih.

“Air dari sumur yang digali masyarakat di pulau kecil ini payau atau sedikit terasa asin. Selain itu akses untuk mendapatkannya pun terbatas,” kata Polly Kaitipana, salah satu pejuang kemanusiaan yang juga pelaku pemberdayaan masyarakat nelayan di Maluku.

kepada wartawan, di Ambon, Rabu, 24 Januari 2024 mengatakan, ia sudah sering tinggal di Pulau Liran dan ikut merasakan susahnya masyarakat mendapatkan air bersih.

''Masyarakat mengeluh. Dalam waktu yang sangat panjang ini, mereka mendapat harapan ketika pak Prabowo bersama bapak Presiden Joko Widodo ke Pulau Moa dan berhasil menemukan sumber-sumber air yang menghidupkan bagi manusia maupun ternak di sana. Mereka berharap tim ahli dari Unhan dengan peralatan yang canggih menemukan sumber air bisa juga menyentuh Pulau Liran,'' pungkas Polly.

Ia mengaku, permintaan ini sudah dikoordinasikannya dengan Danrem di Kota Ambon dan dalam waktu dekat, Danramil di Wetar Barat akan menyampaikan surat permohonan masyarakat Pulau Liran agar Menhan Prabowo bisa meminta tim ahli Unhan ke pulau itu.

Sementara itu, di tempat yang sama, Pembina Persatuan Pemuda Pelajar Pulau Werar dan Lirang (P3WL), Jonathan Madiuw menambahkan, kesulitan air bersih di Pulau Liran harus menjadi prioritas pemerintah, karena Pulau Liran adalah Beranda NKRI.

''Bukan rahasia lagi, kalau masyarakat yang sakit parah dan butuh perawatan cepat, mereka sering berobat di Dili, ibu kota Republik Demokrat Timor Leste. Mereka bahkan dijemput di Atauro dengan pasawat dan dibawa berobat gratis ke Dili dan kemudian diantar lagi ke Pulau Liran,” ungkap Natan.

Jonathan menambahkan, Menhan Prabowo dengan Nasionalisme-nya yang tinggi, bahkan sebagai mantan pejuang di Timor Timur, pastinya akan bisa memperhatikan keluhan masyarakat di Pulau Liran.

''Ya semoga pak Prabowo bisa memperhatikan keluhan masyarakat ini. Saya yakin, beliau yang punya semangat Nasionalisme yang tinggi, bahkan sebagai mantan pejuang di pasti secepatnya bisa mersepek keluhan masyarakat perbatasan ini,'' harapnya.

''Perlu saya tambahkan juga bahwa selain di Pulau Liran, di Pulau Wetar atau sering disebut Wetar Besar pun ada banyak daerah yang masyarakatnya susah mendapatkan air bersih, salah satunya di Desa Kaihilin, semoga nanti tim ahli Unhan juga bisa menyentuh desa-desa ini,'' sambungnya.

Dikutip dari ANTARA, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto berencana membantu menambah alat deteksi sumber air Universitas Pertahanan (Unhan) yang saat ini untuk memetakan sumber-sumber air di daerah yang cukup lama mengalami kekeringan.

Prabowo menilai sejauh ini kerja Satuan Tugas (Satgas) Air Unhan memetakan sumber-sumber air, menyalurkan sumur bor, dan membangun pipanisasi terbukti bermanfaat bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih.(*/yani)

  • Bagikan