Dugaan Markup Dana Gedung Hyperbaric RSUD Karel Sadsuitubun Dibongkar

  • Bagikan
BPK
ILUSTRASI

Ambon,AMEKS.FAJAR.CO.ID.- Dugaan korupsi pembangunan gedung Hyperbaric di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karel Sadsuitubun, Kabupaten Maluku Tenggara terungkap. Dana pembangunannya diduga di markup hingga menyentuh angka Rp11 miliar.

Proyek dengan menghabiskan anggaran Rp11 milliar yang bersumber dari APBD dan DAK tahun 2019, diduga kuat terjadi markup. Pengadaan peralatan yang tidak sesuai sehingga mengakibatkan peralatan pada gedung Hyperbaric tidak dapat difungsi sebagaimana mestinya.

" Gedung Hyperbaric dan peralatannya, tidak bisa melayani pasien (rusak). indikasinya, kemungkinan peralatannya tidak sesuai," kata salah satu sumber media ini.

Menurut sumber ini, dari total Rp11 milliar diplot untuk pembangunan gedung Hyperbaric dan pengadaan peralatan, sebagian diduga dipakai untuk kepentingan Katrintce Notanubun yang saat itu menjabat Direktur RSUD Karel Sadsuitubun.

Dana itu, sebut sumber ini, juga mengalir ke pejabat di Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, saat Tahir Hanubun menjabat sebagai Bupati. “Dana hasil markup itu dibagi-bagi,” ungkap sumber ini.

Mantan Direktur RSUD Karel Sadsuitubun, Notanubun Katrintce yang dikonfirmasi via saluran telephone, bantah jika menerima Rp.1,1 miliar dari plot anggaran untuk pembangunan gedung gedung Hyperbaric dan peralatannya.

" Tidak betul, peralatan alat kesehatan itu semuanya dibeli lewat E-Catalog," kata Kety, sapaan Katrintce Notanubun, kepada Ameks.Fajar.Co.Id, belum lama ini.

Notanubun juga membantah, jika gedung Hyperbaric dan peralatannya tidak bisa melayani pasien (rusak) yang disebut peralatan tidak sesuai." peralatan Hyperbaric betul kita lakukan pengadaan. Dan itu semuah berfungsi," kata Kety.

Kety, juga menjelaskan fungsi daru gedung Hyperbaric dan peralatanya untuk mendukung sektor pariwisata." Karena kita tau Mauku Tenggaran itu, potensinya pariwisata," sebut Ketty.

"Misalnya orang selam-selam, karena para turis ke satu daerah, pasti pertanyakan ada Hyperbaric atau tidak. Jadi itu dibangun untuk mendukung sektor pariwisata," demikian Kety, menambahkan.(Elias Rumain)

  • Bagikan