Demo di Polda Maluku Berakhir Ricuh

  • Bagikan

AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Aksi demonstrasi yang di lakukan Puluhan massa dari Persatuan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) di depan Kantor Kepolisian Daerah (Polda) Maluku, yang awalnya damai berakhir ricuh.

Kericuhan dalam aksi yang dipimpin Koordinator Lapangan (Korlap), Nadif Pattimura dan Korlap Zunaira, Senin (18/3/2034), sekira pukul 14.20 WIT, karena diduga salah satu aparat kepolisian yang mengawal aksi itu melontarkan kalimat yang menyinggung para massa aksi.

Massa aksi yang mendengarkan kalimat itu, sontak membuat mereka geram dan membalas perkataan tersebut dengan saling dorong dengan petugas kepolisian yang mengawal aksi tersebut.

Tak hanya itu, terlihat juga Kepala Biro Operasi Polda Maluku Kombes Pol Asep Saepudin, yang turun langsung untuk meredahkan para massa aksi. Namum massa aksi tak bisa dihentikan lantaran sudah terlanjur emosi dengan parkataan salah salah satu aparat kepolisian itu.

Dari Pantuan ameks.id di lokasi, Sekira pukul 14. 30 Wit, telihat massa aksi bersama aparat kepolisian salin dorong mendorong sambil berteriak copot Kapola Irjen Pol Lotharia Latief dari jabatannya, lantaran tidak becus dalam menangani perkara yang ada.

Kordinator Lapangan (Korlap) Nadif Pattimura dalam orasinya meminta pihak Polda Maluku dan jajarannya untuk segera membasmikan firus mafia tanah milik seorang Janda yakni milik, Ludya Soplanit Papilaya hingga tuntas.

" Untuk itu kami dari Permahi mendesak Kapolda Maluku untuk segera mengevaluasi kinerja bawahannya dalam hal ini penyidiki di Ditreskrimum Polda Maluku," kata Nadif dalam orasinya.

Sementara itu, Zunaria sesalkan tindakan petugas aparat kepolisian yang melontarkan kalimat yang tak pantas. Tugas kepolisian seharusnya menjaga, melindungi dan mengayomi Mahasiswa maupun Masyarakat pada umumnya.

" Sebagai aparatur penengak hukum tidak pantas kalian memaki kami. Mengeluarkan kata-kata seperti itu, di mana wibawah kalian sebagai Anggota Polisi. Kami kan datang dengan baik-baik, dan kami cuma minta untuk berorasi di depan Polda, kenapa kalian suruh kami aksi di lapangan sini. Tak seharusnya juga kalian harus maki kami," teriak Zunaria dengan Nada keras. (jardin papalia)

  • Bagikan