Tihulale Rumahkay Berdamai, Jalan Trans Seram Kembali Dibuka

  • Bagikan
Seram
Aparat kepolisian sedang membongkar pemalangan jalan oleh warga di Tihulale, SBB, Selasa (26/3/2024) dini hari. (Foto: Istimewa)

AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Jalan Trans Seram yang sempat dipalang warga Tihulale, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, kembali dibuka, setelah 8 warganya dikembalikan. Tihulale dan Rumahkay sempat tegang, setelah 8 orang diamankan.

Perkelahian antara pemuda desa Rumahkay dan Desa Tihulale, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) terjadi, pada Senin (25/3) sekitar pukul 15.00 WIT.

Kasi Humas Polres Seram Bagian Barat (SBB) IPDA Komang menyampaikan, perkelahian itu bermula ketika pemuda dari Desa Tihulale berkunjung (Piknik) ke air terjun Desa Rumahkay. Lalu, datang dua pemuda menegur dan memukul para pemuda Tihulale.

Sebelum pulang, para pemuda Tihulale itu sempat mampir ke rumah salah satu warga desa Rumahkay, dan menceritakan kejadian pemukulan di air terjun.

Tak berselang lama, beberapa pemuda dari desa Tihulale datang menggunakan sepeda motor ke desa Rumahkay. Ada kalimat yang memantik emosi warga Rumahkay.

Mendengar itu, dengan menggunakan sepeda motor, dua pemuda desa Rumahkay mengejar pemuda Tihulale sampai ke perbatasan dua desa tersebut. Hingga berujung perkelahian antar pemuda dua desa itu.

Warga dua desa yang merasa sama-sama dirugikan akibat perkelahian itu, melakukan aksi pemalangan jalan di masing-masing desa. Sementara 8 orang pemuda desa Tihulale yang diduga terlibat perkelahian diamankan di kantor desa Rumahkay.

Sedangkan 2 unit sepeda motor milik warga Rumahkay ditahan oleh warga desa Tihulale.

"Sekitar Pukul 14.00 WIT 5 personil Polsek Kairatu Timur dipimipin Kapolsek IPTU Rudy Ahab bersama Anggota dan Danramin 1513-03/ Kairatu Kapten Inf Agung Prabowo tiba di TKP dan segera melaksanakan Pertemuan dengan Kepala Desa Rumahkay, Kepala pemuda, dan pendeta dari desa Tihulale" ungkap, IPDA Komang

Hasil kesepakatan lanjut Komang, warga desa Tihulale menegaskan, akan membuka akses jalan jika 8 orang warganya yang diamankan di kantor desa Rumahkay dipulangkan.

Begitupun motor milik pemuda Rumahkay yang ditahan akan diganti kerusakannya oleh warga Tihulale.

"Ke dua desa sepakat. Alhasil 8 orang warga desa Tihulale diantar pulang petugas. Akses jalan pun telah dibuka dan arus lalu lintas kembali normal" pungkasnya. (yudi sangaji)

  • Bagikan