Kemarau Panjang di Amahai, Warga Kesulitan Air Bersih, Sungai pun Kering

  • Bagikan
Maluku tengah
Sungai yang menjadi sumber air warga yang mengalami kekeringan. Minggu (26/11). (Foto:Istimewa)

MASOHI, AMEKS.FAJAR.CO.ID. - Jelang akhir tahun, keterbatasan air bersih dialami warga Kilometer 12, Kelurahan Hollo, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah. Sumur-sumur warga kering, akibat debit air yang terus mengalami penurunan.

Pemerintah Kabupaten Malteng di desak segera ambil langkah. Sejumlah sumur dan sungai alami kekeringan yang cukup mengkhawatirkan. Ini menyebabkan masyarakat di wilayah tersebut kesulitan mendapatkan air bersih.

Bukan itu saja, sejumlah lahan pertanian milik warga juga ikut kering akibat kelangkaan air yang di alami.

Aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam (KAMMI) Malteng, Asnan Dauf mengungkapkan bahwa kejadian ini sudah di alami warga tiga minggu terakhir, akibat kemarau yang cukup panjang.

"Sungai aktif yang biasanya airnya dipakai mengairi lahan - lahan pertanian warga, kering keronta tanpa tanpa setetes air," ujar Asnan yang juga warga Kilometer 12, kepada Ameks.fajar.co.id via Whatsapp. Minggu (26/11).

Dikatakan Asnan, sumur atau sumur bor dan sumber air lainnya kering. Keluhan warga terutama petani dan ibu - ibu rumah tangga tidak bisa mencuci, mandi dan Buang Air Besar (BAB).

Sejumlah warga pun, telah bergotong royong untuk kembali menggali sejumlah sumur untuk mendapatkan akses air, namun usaha tersebut juga nihil.

Asnan mengharapkan, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah agar dapat mengambil langkah atasi masalah yang dihadapi oleh warga Kilometer 12 dan sekitarnya saat itu.

"Dinas teknis mestinya dapat turun tangan dalam waktu yang sesingkat - singkatnya. Katong (kami) disini rata-rata hidup dengan bertani kalau tidak ada air kami bisa buat apa ?. Apalagi Kota Masohi sering ketergantungan dengan hasil pertanian daerah kami," tegasnya.

Pemerintah Daerah melalui dinas terkait belum juga memberikan keterangan resmi terkait masalah yanh di hadapi warga setempat. (DW).

  • Bagikan