Ali Hatala Dilantik Jadi Raja, Batumerah Kondusif

  • Bagikan
raja batu merah
Pejabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena melantik Ali Hatala sebagai Raja Batu Merah, Senin (11/12/2023). (Foto: jardin papalia)

AMBON, amekOnline.- Ali Hatala resmi dilantik menjadi Raja Adat Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau. Dia dilantik h Penjabat Walikota Ambon, Boedewin Wattimena, Senin (11/12/2023). Situasi negeri itu sebelum dan sesudah pelantikan, kondusif.

Ali Hatala di lantik setelah melalui proses panjang soal polemik antara Marga Hatala dan Marga Nurlette terkait mata rumah parentah dan siapa yang pantas nahkodai Negeri Adat Batu Merah.

Pelantik tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Ambon dengan nomor 181 tahun 2023 tanggal 7 Desember 2023. Penjabat Walikota Ambon, Boedewin Wattimena dalam sambutanya mengatakan, pelantikan Raja untuk memperpendek rentang kendali pelayanan kepada masyarakat.

“Agar masyarakat dapat merasakan kehadiran pemerintah melalui seluruh program pembangunan sampai ke tingkat yang paling bawah,” terang Wattimena.

Menurut Wattimena, pemerintah Kota Ambon menyadari proses untuk menghadirkan Raja defenitif ada banyak persoalan serius yang dihadapi. Ini juga terjadi di seluruh negeri yang ada di Kota Ambon.

"Hari ini saya mau katakan satu hal bahwa, Pemerintah Kota dari awal tidak pernah mau campur urusan adat.Saya juga sudah sampaikan keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum, itu akan menjadi dasar pijak pemerintah dalam pengambilan keputusan siapapun itu,” ujarnya.

Raja Batu Merah, kata Bodewin, adalah Raja untuk seluruh warga Negeri Batu Merah. Bukan hanya Raja keluarga besar Hatala, tetapi raja yang memimpin seluruh elemen masyarakat tanpa memandang latar belakang.

"Saya minta kepada bapak Ali Hatala setelah dilantik, harus lakukan konsolidasi terhadap seluruh pemangku kepentingan dan seluruh elemen masyarakat di negeri Batu Merah. Jadikanlah mereka sebagai orang-orang yang harus bapak layani,” kata Wattimena.

Dia menegaskan, tak ingin lagi mendengar ada sebagian warga Batu Merah yang tutup jalan, karena menolak proses pelantikan. Jalan itu, milik negara yang menjadi fasilitas umum yang tidak boleh dikuasai oleh siapapun.

"Saya minta supaya kita semua menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Pelantikan hari ini tidak perlu diikuti dengan euforia yang berlebihan, kita cukup ber Syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, bahwa proses ini sudah berakhir", harapnya. (JP)

  • Bagikan