Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Meski hak-hak para honorer sudah dibayarkan Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat, namun puluhan mahasiswa asal Provinsi Maluku tetap akan menggelar aksi di depan kantor kementerian Dalam Negeri (kemendagri), Rabu (4/10) hari ini.
Tiga tuntutan akan disampaikan pada kesempatan itu. Aksi unjuk rasa itu dilakukan kurang lebih 50 mahasiswa asal Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) se-Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabo- detabek).
Mereka akan meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Carnavian, mencopot Penjabat (Pj) Bupati SBB, Andi Chandra As'aduddin dari jabatannya.
“Aksi besok (hari ini), kami meminta agar Pak Mendagri meninjau kembali SK pengangkatan Pj Bupati SBB Andi Chandra As’aduddin,” kata Ketua Umum Saka Messe Nusa Student Association, Christina Rumahlatu, selaku koordinator aksi, kepada Ambon Ekspres, Selasa (3/10) kemarin.
Selain itu, lanjut Rumahlatu, pihaknya meminta kepada Mendagri Tito Carnavian untuk memanggil Pj Bupati SBB Andi Chandra As'aduddin guna mengevaluasi kinerjanya.
“Intinya kami minta Pak Mendagri berhentikan Andi Chandra As'aduddin dari jabatan sebagai Pj Bupati, karena tidak mampu memimpin Kabupaten SBB dan kami anggap gagal,”ungkapnya.
Dalam aksinya, lanjut Rumahlatu, pihaknya juga meminta kepada Mendagri untuk memerintahkan Pj Bupati SBB membayar Gaji dan Insentif Dokter dan tenaga kesehatan serta honorer lainnya yang belum didapat selama sembilan bulan.
“Kami juga menilai kalau, Pj Bupati SBB tidak paham dalam tugas-tugas otonomi daerah, khususnya daerah Kabupaten SBB, yang masuk dalam penetapan daerah tertinggal 3T,”tandasnya.
Pada aksi di Gedung Kemendagri, dia mengaku, sebanyak 50 mahasiswa Maluku pada umumnya dan SBB pada khususnya akan berpartisipasi.
“Tekad kita jelas, karena kita tidak boleh dijajah di rumah sendiri, maka Mendagri harus copot Pj Bupati SBB,”tutupnya.(M1)
