Usai Menangis di Kuburan Nenek, Pemuda Ini Ditemukan Gantung Diri

  • Bagikan
korban gantung diri di ambon
Polisi dan warga evakuasi korban dari hutan. (Foto: Humas Polresta Ambon)

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID -Mendo Orisu, pemuda berusia 19 tahun ini ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terikat di pohon Pala, Kamis (7/3/2024), pagi. Sebelumnya, korban sempat menangis di kuburan neneknya.

Mendo pemuda asal dusun Eri, Negeri Nusaniwe, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku ini diduga mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Korban ditemukan warga sekira pukul 08.00 WIT,di negeri Seilale.

Korban pertama kali ditemukan Robby Tehupuring. Awalnya sekitar pukul 06.10 WIT, Robby mengantar anaknya ke sekolah menggunakan sepeda motor.

Ketika melewati TKP, salah satu anaknya, bernama Timoti Tehupuring melihat korban di pohon Pala. Namun Bobby tidak menghiraukan. Setelah sampai di sekolah SMP Negeri 5, menurunkan anaknya, Robby melanjutkan perjalanan.

Dalam perjalanannya menuju ke pantai Seilale untuk mengambil air Laut, anak lelakinya itu kembali menyampaikan kepada Ayah-nya, bahwa ada orang di pohon Pala tetapi ada tali di lehernya.

Mendengar penjelasan itu, Robby kemudian buru-buru pulang ke rumah dan mengecek informasi yang diberitahukan anaknya.

Setelah mengecek informasi tersebut, memang benar ada seorang laki-laki memakai baju warna hitam dan celana pendek biru duduk di pohon pala dengan posisi tali terlilit di bagian leher.

"Setelah mengecek kebenaran saksi langsung pergi menyampaikan kepada ketua RT di Negeri Seilale, Noverd Latumeten, bahwa ada warga gantung diri di pohon pala," ujar Ipda Janete Luhukay, Kasi Humas Polres Kota Ambon dan Pulau-pulau Lease, menjelaskan kronologis awal mula warga menemukan korban, Mendo Orisu.

Robby bersama ketua RT, Noverd Latumete, bergegas menuju lokasi ditemukan korban. Noverd kemudian datangi pihak keluarga korban (ibu korban), Ema Kakiay. Lalu melapor ke Polsek Latuhalat lewat Via Telephone.

Anggota Polsek Nusaniwe yang tiba di lokasi TKP, langsung menghubungi dan memberitahukan kejadian tersebut kepada unit Res Indetifikasi Polresta P. Ambon & Pp Lease untuk datang di lokasi TKP.

"Setelah Anggota Unit Res Identifikasi tiba di lokasi TKP dan Langsung olah TKP, setelah itu Korban Gantung Diri langsung di evakuasi ke rumah tinggalnya yang tidak jauh dari Lokasi TKP Gantung diri," ujar Luhukay, lagi.

Menurut Janete Luhhkay, sekira pukul 21.15 Wit, Rabu (6/3/2024), ibu korbanm melihat anaknya pulang ke rumah dalam keadaan (Mabuk). Korban sempat menangis di kuburan neneknya yang posisi kuburan tepat di samping rumah.

" Namun tidak mengetahui jelas permasalahan apa yang terjadi dengan diri korban," kata Janete.

Janete juga memastikan, tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Tali yang digunakan korban tali plastik (Rafia) dengan panjang tali 2 meter 15 Cm dengan jarak antara ikatan tali atas dengan permukaan tanah kurang lebih dua meter.

Posisi korban saat tergantung yaitu posisi duduk bersilah. Selain itu korban juga mengeluarkan Air seni,serta mulut mengeluarkan air liur.

Untuk penyebab korban gantung diri belum diketahui dan untuk saat ini Jenazah korban gantung diri sudah di semayamkan di rumah keluarganya menunggu kedatangan Bapaknya yang masih berada di tanah Papua. "Keluarga korban tidak mau untuk Jenazah korban di Otopsi dan pihak keluarga juga sudah mengikhlaskan kepergian korban," demikian Janete.(YS)

  • Bagikan