Petani Maluku Mulai Rajin Garap Pala dan Cengkih, Produksi Meningkat, Lahan Makin Luas

  • Bagikan
pala cengkih maluku
Kadis Pertanian, Provinsi Maluku Ilham Tauda

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Nilai produksi cengkih dan pala yang merupakan rempah asli asal Provinsi Maluku, terus mengalami peningkatan dalam empat tahun terakhir. Luas lahan dua komoditi unggulan ini sebesar 81 ribu lebih hektare yang tersebar di 11 kabupaten/kota.

Hal ini diungkapkan kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Ilham Tauda, kepada Ambon ekspres, di ruang kerjanya, Rabu (11/10). Ia mengaku, luas lahan maupun nilai produksi terus mengalami peningkatan dalam empat tahun terakhir.

Dikatakannya, jika digabungkan luas keseluruhan lahan panen cengkih dan pala di Maluku per 2022 sebesar 81,459 hektare, yang terdiri dari lahan pala seluas 36,381 hektare dan cengkih 45,078.

Tauda merincikan, luas panen khususnya untuk pala mengalami peningkatan dalam empat tahun terakhir. Pada 2019, luas panen untuk pala ada 34,042 hektare, dan 2022, meningkat menjadi 36,381 hektar. Kemudian produksinya di 2019 mencapai 5,539 ton, dan naik men- jadi 5,901 ton di 2022.

“Untuk cengkih luas panen atau luas lahan kita di Maluku di tahun 2019 sebanyak 44, 451 hektare, meningkat menjadi 45,078 hektare di 2022. Untuk produksi cengkih di 2019 itu 20,502 ton ke- mudian 2022 naik menjadi 21,435 ton,”rincinya.

Tauda merincikan, untuk data produksi pala dari 2019 hingga 2022 atau empat tahun terakhir, di Provinsi Maluku secara keseluruhan mengalami peningkatan setiap tahun.

“Kalau data produksi pala di Provinsi Maluku secara keseluruhan di tahun 2019 sebanyak 5,539,27 ton, 2020 5,564,23 ton, 2021 sebanyak 5,778,39 ton, dan 2022 sebanyak 5,914,06 ton,”jelas Tauda.

Untuk pengembangan pala dan cengkih, Tauda mengaku, Maluku perlu bersyukur karena dalam kurun waktu lima sampai 10 tahun terakhir cengkih sudah masuk dalam komoditas nasional yang dikembangkan.

“Dulu waktu kita berbicara tentang pala-cengkih sebagai tanaman rempah Maluku itu paling susah, karena tidak masuk dalam komoditas nasional. Nah saat ini karena sudah masuk dalam komoditas nasional, maka selain pembiayaan dari APBD,kita juga mendapatkan dukungan yang sangat besar melalui APBN,”sambungnya.

Sebagai contoh, lanjut Tauda, dalam APBN tahun 2023, untuk dukungan pengembangan tanaman pala melalui Balai Besar Pertenian Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon, Maluku mendapatkan dukungan kurang lebih ada 100 ribu anakan pala.

“Tahun depan juga masih akan dialokasikan kurang lebih 50 ribu. Itu belum termasuk dukungan-dukungan program melalui aspirasi DPR RI, yang langsung ke masyarakat,jadimemangkita tidak melalui dinas tapi langsung dari kementerian langsung ke masyarakat,”tuturnya.

Dari APBD sendiri juga, Tauda mengaku, meskipun dengan anggaran yang sangat terbatas,pihaknyasetiaptahun termasuk 2023 selalu melakukan pengembangan tanaman cengkih maupun pala.

“Untuk di tahun ini ada program pengembangan baik cengkih maupun pala. Ini sebagai salah satu bentuk pemberdayaan petani, selalu kita bantu setiap tahun baik perluasan maupun peremajaan,”akuinya.

“Jadi kalau perluasan itu contohnya seperti tanam baru, sedangkan peremajaan itu berarti tanaman tua yang sudah tidak menghasilkan, kita masukan dalam program peremajaan,”jelasnya. (M1)Petani Maluku Mulai Rajin Garap Pala dan Cengkih, Produksi Meningkat, Lahan Makin Luas

  • Bagikan