Ratusan Guru PPPK Maluku Mengeluh Gaji Belum Dibayarkan

  • Bagikan
pendidikan
Ilustrasi

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Sebanyak 531 guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Maluku diperkirakan belum menerima gaji September. Mereka berharap, Pemerintah Provinsi segera merealisasikan hak-hak para guru ini.

Hal ini disampaikan dua guru PPPK Maluku kepada ameks.id, Kamis (19/10/2023). Mereka mengaku, selama ini tidak ada keterlambatan dalam distribusi gaji. Namun hingga pertengahan Oktober, hak mereka belum kunjung diberikan.

“Sudah pertengahan Oktober ini, gaji kami untuk September belum dibagikan. Kami berharap segera direalisasikan, karena sangat dibutuhkan,” ungkap salah satu guru itu.

Dia mengaku, para guru ini tersebar di kabupaten dan kota di Maluku. Mereka menjalankan tugas secara aktif, sementara haknya belum dibayarkan. Pria ini berharap, hak-hak ratusan guru PPPK segera dibayarkan.

“Ada yang bilang gaji kami sedang dikunci. Tapi itu informasi belum tentu benar juga, karena bukan informasi resmi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku,” ungkap guru ini.

Keduanya kepada ameks.id mengaku, akan mengalami kesulitan, jika gaji terlambat dibayarkan. Karena biaya hidup akan sangat bergantung pada besaran gaji yang diterima para guru ini.

“Semuanya ada 531 guru. Satu bulan yang belum Terima gaji. Banyak dari kami ini kan tugasnya sudah keluar daerah, mengingat biaya hidup sangat bergantung dari gaji yang kami peroleh,” terang sumber ini.

Menurut dia, ada pemberitahuan dari pihak Dinas Pendidikan Provinsi Maluku, bahwa belum dibayarkan gaji para guru ini karena SIPD masih dikunci oleh Bagian Keuangan kantor Gubernur Maluku.

“Sistem baru akan dibuka, setelah dilakukan evaluasi,” kata sumber ini, mengutip informasi yang diterimanya. Tapi masalahnya, kata dia, mereka harus menunggu berapa lama, sementara para guru ini punya tanggungan ekonomi. (yani)

“Sistem baru akan dibuka, setelah dilakukan evaluasi,” kata sumber ini, mengutip informasi yang diterimanya. Tapi masalahnya, kata dia, mereka harus menunggu berapa lama, sementara para guru ini punya tanggungan ekonomi. (yani)

  • Bagikan