Angin Kencang di SBT, Warga Ketakutan, BMKG: Hujan Lebat Masih Terjadi

  • Bagikan
bula
Sejumlah pohon di ruas Jalan M.S Padede kota Bula yang sudah kering dan lapuk mengancam pengguna jalan saat melintas. (Foto: Jamal Umage/ameks)

BULA, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Angin kencang di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur. Pengendara kendaraan bermotor, maupun pejalan kaki, takut pohon roboh, karena di sepanjang jalan Kota Bula, banyak pohon yang sudah tua.

Pantauan media ini, Kamis (13/7/2023) di salah satu ruas Jalan MS Padede kota Bula,terlihat sejumlah pohon besar yang sudah kering dan lapuk sangat memgancam para pengguna jalan yang melintasi daerah tersebut.

Salah seorang warga Bula ,Alif mengaku sangat cemas saat melewati jalanan itu. Dia mengaku, pernah nyaris tertimpa ranting pohon yang sudah lapuk pada saat hujan kemarin. Apalagi pada malam hari jalanan tersebut cukup gelap akibat kurangnya penerangan lampu jalan.

"Jangan sampai tunggu ada korban baru pemerintah perhatikan. Kita pengguna jalan ini juga sangat was-was kalau lewat disitu, DPRD dan Pemda dinas terkait juga harus cepat turun tangan,melihat hal ini" ucap dia kepada wartawan, Rabu(12/7).

Kondisi cuaca seperti ini kata dia, harusnya Pemerintah daerah (pemda) melalui dinas-dinas terkait lebih memperhatikan apa yang menjadi keresahan warga. Sehingga masyarakat merasa lebih aman dan nyaman.

" Pohon-pohon tua dipinggir jalan inikan banyak, apalagi di jalan Protokol itu juga sering terjadi ranting-ranting yang lapuk jatuh ke jalan. Semoga pemda bisa atasi ini," tandasnya.

Terpisah, prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG) Stasiun Kuffar SBT Dwi Mulya saat di konfirmasi via pesan Whatsapp,Rabu malam (12/7), mengungkapkan, dinamika atmosfer skala regional hingga lokal yang berperan saat ini cukup signifikan.

Ini, kata Dwi, menjadi pemicu peningkatan pertumbuhan awan hujan dalam seminggu kemarin, hingga beberapa hari kedepan.

"Aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) serta gelombang ekuator seperti gelombang Kelvin dan Rossby ekuatorial di sekitar wilayah Maluku khususnya Seram Bagian Timur yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, dan secara tidak langsung meningkatkan potensi curah hujan tinggi," ungkapnya.

MJO, Gelombang Equatorial Rossby atau Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin kata dia, merupakan fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya pola konvektifitas yang dapat menimbulkan potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah fase aktif yang dilewatinya.

Terjadinya pola belokan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Seram Bagian Timur, karena dipicu oleh adanya pola sirkulasi di sekitar wilayah Samudera Pasifik utara Papua Barat, kondisi ini dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan.

"Mencermati perkembangan dinamika atmosfer ini, potensi hujan intensitas sedang dan lebat masih dapat terjadi dalam beberapa hari kedepan di beberapa wilayah Seram Bagian Timur," jelas Dwi.

Pihaknya menghimbau kepada masyarakat SBT diharapkan untuk tetap mengikuti perkembangan informasi cuaca melalui sosial media BMKG Kuffar dan aplikasi info BMKG.

"Masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrim berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir, angin kencang dan gelombang tinggi. Khusus untuk daerah bergunung tebing atau rawan longsor dan banjir,juga pesisir pantai agar selalu waspada. Jika hujan dengan intensitas lebat yang terjadi secara tiba-tiba yang disertai angin kencang dengan durasi lebih dari satu jam,”pungkasnya.(JU)

  • Bagikan