Pemuda Kilmury Kutuk Aksi OKP di Ambon

  • Bagikan
OKP di Ambon
Sejumlah pemuda Kilmury di Bula, SBT mengutuk aksi OKP di Ambon yang menolak pembangunan jalan nasional Werinama-Kilmury. (Foto: Jamal/ameks)

BULA, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Sejumlah pemuda yang berasal dari Kilmury di Bula Kabupaten Seram Bagian Timur(SBT) menanggapi aksisejumlah OKP di Ambon terkait salah satu point, yang menolak jalan strategis Nasional Werinama-Kilmury atas nama kepentingan politik 2024.

Koordinator Pemuda Kilmury Dullah Fotty mengatakan, pihaknya tidak melarang aksi yang akan dilakukan oleh beberapa OKP di Ambon pada Senin(7/8), yang hendak menyampaikan pendapat di depan umum. Itu merupakan hak konstitusi sebagai warga negara.

Hanya saja, lanjut dia, dari tujuh point tuntutan, ada salah satu yang menganggu dan melukai masyarakat Kilmury secarah keseluruhan.

"Yaitu terkait dengan point tuntuntan keenam, yang menolak jalan strategis nasional (ruas jalan Werinama-Kilmury) atas nama kepentingan politik 2024. Yang kebetulan saat ini sedang di kerjakaan," kata Dullah saat menggelar konferensi Pers bersama sejumlah wartawan di kota Bula,Minggu(7/8/2023).

Menurutnya, pergerakan "Save Kilmury" yang sudah ada sejak tahun 2017 hingga hari ini, realisasinya adalah soal pembangunan ruas Jalan di kecamatan Kilmury yang saat ini sedang dikerjakan. Olehnya itu dirinya yang mewakili pemuda dari Kilmury dan seluruh masyarakat mengutuk soal point tuntutan tersebut.

"Karena sesungguhnya masyarakat Kilmury sangat merindukan pembangunan ruas jalan itu, walaupun itu hanya 4 kilometer tetapi menurut kami harus dilakukan. Karena mulai dari 77 tahun Indonesia merdeka sampai hari ini, jalan aspal sepenggal saja tidak ada di Kilmury," ujarnya.

Ia menambahkan,walaupun pembangunan jalan itu hanya berkisar 4 kilometer, pihaknya sangat mengapresiasi siapapun yang berjuang dalam membuka keterisolasian di kecamatan Kilmury. Sebab dalam salah satu point pergerakan "Save Kilmury" itu adalah membuka keterisolasian yang notabennya pembangunan jalan.

"Jadi ada 2 tuntutan kami kepada mereka, yaitu pertama,hapus point tuntutan yang keenam. Kedua mereka harus mealakukan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kilmury," pintanya.

Dirinya menegaskan, akan menyikapi hal ini dengan serius dan melakukan pernyataan yang lebih keras, jika aksi tersebut dilakukan dan tidak menghapus point tuntuntan yang dimaksud.

" Saya sudah mengidintifikasi semua mahasiswa yang berasal dari Kilmury di Ambon, itu tidak ada yang terlibat dalam aksi tersebut," tandasnya.

Sementara Camat Kilmury Abdul Gafar Rumanama mengatakan, pihaknya tetap mendukung proses pembangunan yang sedang berjalan saat ini. Dirinya sangat mendukung siapapun orang yang berniat baik untuk membangun. Baik itu dari Pemerintah pusat(pempus), Pemerintah provinsi maupun kabupaten Kota.

"Semoga proses berjalan dengan baik dan masyrakat tetap mendukung.Bayangkan alat berat baru turun saja masyarakat punya hati sudah legah, masalah hal lain tendensi-tendensi politik itu biasa," tuturnya.

Rumanama berharap, dalam pembangunan ruas jalan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu kata dia, jangan ada niat buruk dalam menghalang-halangi proses pembangunan ini.

"Kalau ketika dalam pekerjaan ada tendensi penyelewengan persoalan pembangunan terkait anggaran yaitu yang bersangkutan atau pohak ketiga yang punya resiko. Tetapi kalau persoalan kami tetap mendukung,”pungkasnya.(JU)

  • Bagikan