BPJS Kesehatan Tanimbar Sambangi Puskesmas di Desa Terpencil

  • Bagikan
Tanimbar
BPJS Kesehatan Kantor Kabupaten Kepulauan Tanimbar gelar Recredentialing. (Foto: Kantor BPJS Kesehatan)

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Untuk memastikan transformasi mutu layanan berjalan dengan optimal di seluruh wilayah Indonesia termasuk di desa terpencil, BPJS Kesehatan Kantor Kabupaten Kepulauan Tanimbar melakukan recredentialing atau evaluasi terhadap persyaratan kerjasama di Puskesmas Wunlah.

Recredentialing merupakan proses evaluasi ulang terhadap persyaratan kerja sama yang meliputi sumber daya manusia (SDM), kelengkapan sarana dan prasarana, serta lingkup dan komitmen pelayanan.

Puskesmas Wunlah terletak di Desa Wunlah, Kecamatan Wuar Labobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku. Desa Wunlah merupakan salah satu desa terpencil di Provinsi Maluku.

Untuk menuju ke Puskesmas Wunlah, waktu yang dibutuhkan kurang lebih 4 jam dari Kota Saumlaki, dengan rincian waktu 1,5 jam lewat darat dan 2,5 jam lewat laut.

Walaupun kondisi geografis dan alat transportasi sulit tetapi tidak menyurutkan kolaborasi tim BPJS Kesehatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Tim BPJS Kesehatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar berkolaborasi melakukan beberapa kegiatan di Puskesmas Wunlah.

Rangkaian kegiatan yang dilakukan yaitu recredentialing, pembinaan Tim Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), skrining pencegahan dan pengendalian penyakit bagi anak sekolah, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan umum dan USG bagi ibu hamil.

BPJS Kesehatan selalu melakukan recredentialing setiap tahun ke semua fasilitas kesehatan. Recredentialing merupakan suatu proses evaluasi ulang terhadap persyaratan kerjasama yang meliputi sumber daya manusia (SDM), kelengkapan sarana dan prasarana serta lingkup dan komitmen pelayanan.

Kepala Puskesmas Wunlah, Simson G Urutman, mengatakan, komitmen yang harus segera dilakukan yaitu penambahan tenaga medis, penambahan sarana dan prasarana juga pengiriman tenaga kesehatan dapat segera terpenuhi.

“Ada beberapa hal yang harus dipenuhi yaitu penambahan tenaga medis yang memiliki surat izin praktek (SIP), penambahan sarana dan prasarana juga pengiriman tenaga kesehatan ke wilayah kerja Puskesmas Wunlah,” katanya dalam release yang diterima media ini, kemarin.

Lebih lanjut, dikatakan, pihaknya akan terus mengoptimalkan pelayanan kepada Peserta Program JKN yang datang berobat ke Puskesmas Wunlah.

“Sebagai salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, tentu masih ada beberapa hal yang perlu kami perbaiki dan kami penuhi agar kami bisa secara maksimal memberikan pelayanan kepada setiap peserta Program JKN yang datang ke FKTP. Hal ini juga tidak terlepas dari dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dr. Edwin Tomasoa, mengatakan, agar tingkat kunjungan peserta dapat ditingkatkan lagi.

“Tingkat kunjungan peserta di Puskesmas Wunlah pada bulan Mei 2022 sampai dengan April 2023 sebesar 21,64 persen. Hal ini tentu masih jauh dan pasti akan terus berprogress dari target yang telah ditentukan sampai dengan bulan April 2024 yaitu 41,92 persen,” ujarnya.

Menurut Dia, dirinya mengapresiasi peningkatan peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (prolanis) yang terdaftar di Puskesmas Wunlah. Sampai dengan Bulan April 2023, peserta yang terdaftar yaitu sebanyak 65 orang.

Terpisah, Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Ambon, Saiyed Abdul Gaffar Assaqqaf, mengatakan, melalui kegiatan recredentialing ini, diharapkan agar semua fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dapat memenuhi standar pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan.

"Hal tersebut untuk mengoptimalkan mutu dan kualitas layanan Program JKN yang akan diberikan kepada Peserta JKN. Saya berharap agar FKTP tidak hanya mengejar nilai recredentialing saja, tetapi juga diharapkan agar diimbangi dengan komitmen dan penerapan kualitas layanan yang mudah, cepat dan setara kepada semua Peserta Program JKN," jelasnya.

Dia berharap, setiap evaluasi yang dilakukan secara rutin ini, dapat bermanfaat sehingga Peserta Program JKN bisa mendapatkan pelayanan prima dimulai dari tertib administrasi dan pelayanan teknis yang mumpuni. (Leonardo)

  • Bagikan