Sesak Nafas Ganggu Lesbasa, JKN Berikan “Pertolongan”

  • Bagikan
JKN
Masi Lesbasa, terbaring sakit.

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Asupan oksigen kurang, ganggu fungsi pernafasan, terlebih kondisi tubuh akan terasa sesak dan kelelahan. Gangguan ini yang dialami Masi Lesbasa (58).

Masi Lesbasa merupakan salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang memanfaatkan program JKN untuk menjalani pengobatan terhadap kondisinya yang mengalami kesulitan bernafas akibat batuk berdahak.

Abdul Malik Fakoubun, sang menantu menceritakan usaha pengobatan sang mertua agar bisa sehat dan pulih kembali.

"Saya mengantar mertua yang sedang mengalami gangguan pernafasan dan sesak karena batuk berdahak. Kami membawa beliau ke Puskesmas Air Buaya ini untuk mendapatkan pertolongan pertama," katanya dalam pers release yang diterima media ini, kemarin.

Mertuanya sudah menjadi peserta JKN sejak lama, sekitar tahun 2014. Menjadi peserta, diperoleh dari bantuan pemerintah. Jadi sang mertua dan keluarga telah menjadi peserta segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK).

Lesbasa, mengatakan, telah menerima kartu JKN dan beberapa kali mengakses layanan kesehatan dengan memanfaatkan Program JKN.

"Selama terdaftar program JKN ini, sudah dua kali saya berobat ke fasilitas kesehatan. Sebelumnya pernah berobat di Puskesmas Air Buaya dan dirujuk ke RSUD Namlea dengan gejala nyeri saat buang air kecil sehingga mengarah ke batu ginjal kata dokter kala itu," kenangnya.

Dia menambahkan, mulai dirawat di Puskesmas Air Buaya, dirinya dilayani dengan sangat baik. Mulai dipasang infus, pemasangan selang oksigen, terapi obat, dan terapi menggunakan alat nebulizer.

Diketahui, Nebulizer adalah alat untuk mengubah obat dalam bentuk cairan menjadi uap yang dihirup. Sehingga obat lebih cepat dan mudah masuk ke paru-paru.

"Kami pihak keluarga mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan. Adanya program JKN ini kami merasa sangat terbantu untuk mendapatkan pelayanan. Mengingat jarak tempuh dengan RSUD Namlea cukup jauh kami merasa terbantu dengan pelayanan Puskesmas Air Buaya yang sudah melayani mertua saya dengan baik,” kata dia.

“Dan merasa puas dan sangat terbantu dengan pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas Air Buaya. Kebutuhan oksigen yang dibutuhkan juga tersedia. Jika tidak menggunakan oksigen mertua tidak bisa tidur. Sampai sekarang masih terpasang oksigen, infus, dan pemberian obat-obat dari dokter jaga di Puskesmas Air Buaya," tambahnya.

Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan, kata dia, benar-benar sangat dirasakan manfaatnya oleh Abdul dan sang mertua. Dari segi jarak, waktu, dan biaya menjadi lebih efektif dan efisien.

Peserta dapat ditangani dengan baik tanpa harus mengeluarkan iuran biaya tambahan karena semua telah ditanggung penuh dalam program JKN.

Selama, mendapatkan pelayanan kesehatan tidak mendapati perbedaan pelayanan. Semua pasien dilayani setara dengan pasien umum maupun pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan.

"Dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan, manfaat dari program JKN ini sangat terasa. Contoh, saudara perempuannya juga pernah bersalin di Ambon yang terbilang mahal. Tapi dengan adanya BPJS Kesehatan semua berjalan baik dan terasa sangat terbantu untuk biaya pelayanan.
Saya rasa tidak ada masukan lagi untuk program ini. Karena semuanya sudah sesuai. Kami mendapatkan pelayanan dan tidak dikenakan pembayaran sama sekali itu sudah sangat terbantu," jelasnya.

Dia berharap, ke depannya program ini tetap berjalan bagi siapa saja, seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali karena manfaatnya sangat banyak dan mudah untuk dilakukan prosedurnya.

"Besar harapan kami program JKN tetap berlanjut, jangan sampai Presiden sudah tidak menjabat lalu program ini terhenti," pungkasnya. (Leonardo)

  • Bagikan