George Berbagi Pengalaman Obati Gangguan Katup Jantung

  • Bagikan
George
George

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - George, (69), membagikan pengalaman berharganya saat di diagnosis menderita gangguan katup jantung dan harus segera dioperasi. Beruntung dengan menjadi peserta Program JKN semua biaya terkaver oleh BPJS Kesehatan.

"Awalnya saya mengalami kaki bengkak dan nafas terasa sesak. Oleh karena itu, saya memeriksakan diri ke Puskesmas Dullah Laut. Setelah itu dokter merujuk ke dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Maren Hi Noho Renuat namun karena keterbatasan dokter spesialis dan alat prasarana, saya di rujuk ke RS Jantung Harapan Kita Jakarta,” ungkap George.

Beruntung Puskesmas Dullah Laut, kata dia, fasilitas kesehatan tingkat pertamanya cepat memberikan rujukan ke dokter spesialis. Kebetulan sang anak juga tinggal di Jakarta, sehingga berbekal surat rujukan dokter, dia memutuskan untuk berangkat.

"Setelah melalui berbagai pemeriksaan, dokter menganjurkan untuk dilakukan operasi. Saya merasa sangat puas dengan program JKN dan dipermudah dengan alur pelayanannya. Pelayanan yang saya dapatkan di fasilitas kesehatan baik di puskesmas atau rumah sakit, semuanya sama dan tidak ada membeda-bedakan antara pasien umum dan pasien JKN, semua dilayani dengan baik," ungkapnya.

Dia menambahkan, perawatan yang dijalaninya memakan waktu sekitar sebulan. Baik berupa perawatan rawat inap untuk operasi katup jantung dan perawatan rawat jalan.

Ia merasa beruntung dan sangat terbantu karena selama pengobatan lebih dari satu bulan baik rawat jalan dan rawat inap, tidak ada yang dibayarkan karena semua dijamin penuh oleh BPJS Kesehatan.

"Perawatan yang saya jalani tidak ada batasan hari rawat, wewenang memulangkan pasien kembali ke dokter yang memeriksa. Jika kondisi sudah pulih dan sehat maka diperbolehkan pulang," papar George yang menjadi peserta JKN sejak tahun 2014 ini.

Lebih lanjut, dikatakan, dirinya pulih dengan baik dan menjalani rawat jalan dengan teratur. Hingga saat ini kondisinya terbilang stabil dan tidak ada keluhan.

“Semuanya dilindungi program JKN, mulai dari pemeriksaan awal, operasi hingga kontrol rawat jalan pascaoperasi. Padahal saya peserta JKN dari segmen penerima bantuan iuran (PBI). Namun tidak ada perbedaan dengan pasien lain dan tentu saja ini sangat saya syukuri. Biaya operasi pasti sangat besar," jelasnya.

Dia menambahkan, program JKN sangat membantu dalam memberikan perlindungan kesehatan, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu, dan pelayanannya pun tidak mengalami kendala maupun hambatan tertentu asalkan dilakukan sesuai prosedur.

"Saya merasa sangat puas terhadap pelayanan dalam Program JKN, tidak ada hambatan yang saya alami selama menerima pelayanan. Program JKN ini bagus dan bisa dipakai di mana pun dan kapan pun. Pemerintah telah memberikan kesempatan dan perhatian agar masyarakat Indonesia menjadi lebih sehat dan dapat meningkatkan kualitas kehidupannya. Masyarakat menjadi memiliki harapan untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang memadai," ungkapnya.

Dia berharap, program JKN ada seterusnya dan menjadi lebih baik lagi dalam memberikan jaminan perlindungan kesehatan kepada masyarakat. Dan bagi masyarakat, diharapkan menyadari pentingnya memiliki jaminan kesehatan agar tidak khawatir ketika sakit atau membutuhkan. (leonardo)

  • Bagikan