Enam Tahun Bendungan Way Apu tak Kelar, Duit Negara Sudah Habis Rp2,08 Triliun

  • Bagikan
Pulau Buru
Bendungan Way Apu saat proses pekerjaan. (Foto: diambil dari pu.go.id)

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Setelah kontrak ditekan Desember 2017, hingga 2024 awal, proyek ambisius Pemerintahan Joko Widodo di Pulau Buru, Maluku tak kunjung selesai. Padahal Rp2,08 triliun sudah digelontorkan untuk menyelesaikan Bendungan Way Apu ini.

Dikutip dari situs Kementerian PUPR , pembangunan bendungan yang memiliki kapasitas daya tampung sebesar 50,05 juta meterkubik ini kontraknya dimulai sejak Desember 2017 oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku.  

Di laman itu, Kementerian PUPR menyebut, pembebasan lahan menjadi hambatan awal pembangunan. Sehingga dilakukan addendum kontrak yang semula rampung pada 2022 menjadi 2024.

Namun bagi Himpunan Mahasiswa Maluku di Jakarta, kerja BWS Maluku tidak becus dalam penyelesaian proyek. Mereka menuding proyek Bendungan Way Apu sarang korupsi, karena itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus menangani kasus tersebut.

Mahasiswa juga mendesak KPK memeriksa Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, terkait dugaan korupsinya. Bagi mahasiswa, belum tuntasnya proyek tersebut, karena terlalu banyak tindak korupsi yang dilakukan.

Aktivis antikorupsi, Mahyuddin mengungkapkan, kalau enam tahun belum tuntas dikerjakan, aparat penegak hukum harus melakukan pengawasan. Wajar, lanjut dia, kalau mahasiswa menuntut KPK melakukan pemeriksaan terhadap keseluruhan pelaksanaan proyek bendungan way Apu ini.

“Wah kalau sampai enam tahun belum selesai juga, itu luar biasa. Kementerian PUPR harus jelas dong, sampai kapan proyek ini dikerjakan. Jangan cuma bilang adendum, molor dari target, lalu sampai kapan selesai. KPK memang harus dilibatkan dalam kasus ini,” kata Mahyuddin.

Dikutip dari laman situs Kementeruan PUPR, Bendungan Way Apu dirancang untuk menyediakan air irigasi seluas 10.000 hektare. Tersedianya air baku dengan debit 500 liter/detik, kemampuan mereduksi banjir sebesar 557 m3/detik, sebagai pembangkit listrik sebesar 8 mw yang mampu menerangi kurang lebih 8.750 rumah dengan daya 900 watt, serta sebagai tempat pariwisata baru yang akan menumbuhkan perekonomian daerah.

Bendungan ini membendung Sungai Way Apu yang merupakan salah satu sungai terpanjang di Pulau Buru yang alirannya, melintasi permukiman di daerah Way Apu dan terletak di Kabupaten Buru. 

Bendungan Way Apu dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp2,08 triliun yang terbagi menjadi dua paket pekerjaan.

Paket 1 berupa konstruksi bendungan utama senilai Rp 1,07 triliun oleh kontraktor PT PP-Adhi Karya, KSO. Kemudian, pekerjaan paket 2 berupa konstruksi bendungan pelimpah (spillway) senilai Rp 1,013 triliun oleh kontraktor PT Hutama Karya-Jakon, KSO.(*/yani)

Paket 1 berupa konstruksi bendungan utama senilai Rp 1,07 triliun oleh kontraktor PT PP-Adhi Karya, KSO. Kemudian, pekerjaan paket 2 berupa konstruksi bendungan pelimpah (spillway) senilai Rp 1,013 triliun oleh kontraktor PT Hutama Karya-Jakon, KSO.(PUPR/yani)

  • Bagikan